Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Konferensi GIIAS Semarang, Totalitas!

[Artikel 19#, kategori Dibalik Layar] Saya percaya ketika ada niat yang besar, pasti ada jalan. Bahkan, jalannya tidak terduga. Sesuatu yang membuat kita tidak percaya tapi itu membuat sangat bahagia. Akhirnya saya hadir di konferensi pers pameran otomotif yang akan berlangsung bulan November ini.

Selalu ada kisah menarik yang bisa diceritakan. Entah itu kurang baik atau sebaliknya. Setidaknya, itu akan jadi kenangan yang tidak bisa dilupakan.

Tidak ada tanggapan

Antusias tinggi saya taruh pada perhelatan acara yang pertama kalinya diselenggarakan di Kota Semarang. Pameran otomotif yang setiap tahun berseliweran di internet, tapi tidak kunjung mampir di Ibu Kota Jawa Tengah.

Ketika akhirnya itu datang, saya langsung menghubungi lewat pesan DM akun Instagram acara tersebut. Ya, ini adalah bukti bahwa saya menaruh minat tinggi pada perhelatan GIIAS di Kota Semarang yang akan dibuka pada tanggal 23 November 2022.

Namun, seperti mengaminin yang sudah-sudah, ketika berhubungan dengan penyelenggara lokal (akun media sosial atau pemasaran/marketing, store dsb), selalu tidak ada jawaban. Padahal ini acara besar dan internasional. Masa apa-apa harus nunggu pusat memberi kabar?!

"Jangan suruh saya untuk berpikir positif, karena kejadian ini bukan kali pertamanya" 😔

Ya, memang salah saya menghubungi akun Instagram GIIAS dengan embel-embel Semarang, seharusnya saya menghubungi akun resminya. Jadinya tidak heran jika dicuekin. Nama dotsemarang tidak berpengaruh dan dianggap hanya akun biasa.

Karena tidak ditanggapin, saya sudah pasrah. Mungkin saya pikir akan datang sendiri saja meski harus merogoh kocek nantinya.

Dihubungi dua jalur langsung

Totalitas saya memang tidak sepenuhnya dilakukan. Saya mengerti bahwa komunikasi yang saya lakukan tidak ke semua saluran  (email, wa, telepon), hanya mengandalkan instagram. Tentu diabaikan. Memang hanya saya saja yang perlu diperhatikan. 

Namun keberuntungan itu datang. Saya dihubungi rekan wartawan, jika penyelenggara masih butuh bloger untuk terlibat dalam acara. Maksudnya hadir di konferensi pers besok, beberapa hari kemudian.

Sontak, senyum yang ditunggu akhirnya merekah. Tidak ambil pusing, saya langsung menghubungi kontak yang diberikan rekan wartawan agar saya diizinkan bisa ikutan.

Rekan wartawan hanya memberi jalan, sisanya tergantung saya bisa atau nggak melobi penyelenggaranya. 

Satu hari tidak mendapat respon. Pesan lewat aplikasi WhatsApp sepertinya dibiarkan saja. Pasti lagi banyak mendapatkan kiriman yang harus dibalas. 

Pucuk dicinta ulam tiba, akhirnya dibalas juga. Saya diperbolehkan hadir dan diberikan form untuk diisi yang di mana form ini nantinya akan jadi akses untuk liputan selama gelaran GIIAS berlangsung.

Ternyata belum selesai perasaan bangga karena diperbolehkan berpartisipasi, tidak sengaja saya membuka email yang datang dari nama baru yang belum saya ketahui.

Pas saya buka, ternyata malah dapat undangan juga dari penyelenggara GIIAS. Dilihat nama terakhir yang menghubungi saya di bawahnya, ternyata sama seperti nomor kontak yang saya dapatkan dari rekan wartawan.

Ternyata saya dihubungi penyelengara langsung. Dan itu pun dari pusat (Jakarta). Entah kenapa sepanjang karir dotsemarang, selalu saja ini terjadi. Lokal tidak pernah ramah dengan sesamanya. Bila ada pun, mungkin terbatas kalangan tertentu.

Tidak bisa disalahkan, tapi saya harap tahun depan, tidak lagi terjadi hal seperti ini. Kenapa harus menunggu pusat dulu baru mengatakan iya. *eh, kan anggarannya dari pusat. Maaf kalau gitu. 🥲

Totalitas 

Rabu, tanggal 16 November. Satu minggu sebelum acara utama. Akhirnya saya datang juga ke konferensi pers GIIAS yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere. Ada beberapa wajah yang saya kenal yang bukan dari kalangan jurnalis resmi. Kedua orang yang menurut saya punya jalur VIP karena latar belakang mereka dulunya yang juga jurnalis. Wajar mereka hadir.

Lupakan kedua orang tersebut karena memang sudah seharusnya mereka ada. Yang menarik dari acara ini adalah penggunaan ruangan untuk sekedar konferensi pers. Beberapa kali acara yang kurang lebih sama, saya baru kali ini merasakan kemewahannya.

Mewah di sini maksudnya ini ruangan terlalu besar untuk sekedar bertemu dengan awak media. Biasanya saya datang ke ruangan ini malah untuk acara yang memang skalanya lebih besar, dan ini hanya konferensi pers.

Saya akui, panitia atau penyelenggara GIIAS untuk mengadakan acaranya di Kota Semarang benar-benar totalitas. Semangat yang diberikan luar biasa. Apalagi bila melihat promosi di jalan-jalan tentang GIIAS Semarang, itu juga sangat luar biasa. Tiap sudut kota bakal ada promosi mereka (event).

Saya, respect untuk itu.

...

GIIAS Semarang diumumkan akan diselenggarakan di Marina Convention Center. Menyesuaikan pasar mereka yang berbasis di Jawa Tengah, harga tiketnya dibandrol sangat terjangkau. Dari harga 10 ribu hingga 20 ribuan.

Semua artikel tentang GIIAS Semarang bisa diakses di saluran dotsemarang. Sedangkan artikelnya, bisa dilihat di halaman khususnya di sini

Terima kasih sudah memilih Kota Semarang sebagai salah satu tuan rumahnya.👍😎👍

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh