Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Datang dari Jakarta Naik Kereta

[Artikel 50#, kategori rumah] Hanya sunyi sekejap, mereka akhirnya datang kembali. Malam ini (14/12), saya menunggu kedatangan mereka yang memutuskan menggunakan kereta. Apakah mereka menyukainya?

Pemilik rumah yang sempat datang awal bulan Desember sebelumnya ke Kota Semarang, melanjutkan perjalanan mereka ke beberapa kota. Mungkin sambil nyelam, minum air.

Dan sekarang, mereka pulang lagi ke Kota Semarang dengan rencana hingga awal tahun depan. Maksudnya sampai bulan Januari 2023.

Mengetahui rencana tersebut, tentu saya menjadi khawatir. Bukan tidak suka atau terbebani, hanya masalah kebiasaan yang hidup dalam keheningan. Meski di rumah sekarang, tanpa keluarga datang, sudah ada penghuni baru.

Satu sisi, sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan keluarga. Ada yang bisa disapa, ngajak makan dengan kemewahan (biasanya makan mie saat sendiri), dan rumah tidak sepi.

Namun sisi lainnya, membuat saya lebih banyak khawatir. Dengan umur sekarang, entah kenapa saya hanya ingin menikmati kesendirian. Bekerja seharian, lelah lalu istirahat dan asyik dengan baca komik sekedar membunuh waktu.

Selalu dilema sebenarnya, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi ingat saat dotsemarang punya kantor sendiri, saya bisa pergi melepaskan diri dari kondisi rumah yang menyenangkan menjadi menenangkan.

...

Eh, mendadak pompa air mati. Ini lebih dari sekedar khawatir lagi. Duh, ada-ada saja yang menambah kekhawatiran.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya