Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Datang dari Jakarta Naik Kereta

[Artikel 50#, kategori rumah] Hanya sunyi sekejap, mereka akhirnya datang kembali. Malam ini (14/12), saya menunggu kedatangan mereka yang memutuskan menggunakan kereta. Apakah mereka menyukainya?

Pemilik rumah yang sempat datang awal bulan Desember sebelumnya ke Kota Semarang, melanjutkan perjalanan mereka ke beberapa kota. Mungkin sambil nyelam, minum air.

Dan sekarang, mereka pulang lagi ke Kota Semarang dengan rencana hingga awal tahun depan. Maksudnya sampai bulan Januari 2023.

Mengetahui rencana tersebut, tentu saya menjadi khawatir. Bukan tidak suka atau terbebani, hanya masalah kebiasaan yang hidup dalam keheningan. Meski di rumah sekarang, tanpa keluarga datang, sudah ada penghuni baru.

Satu sisi, sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan keluarga. Ada yang bisa disapa, ngajak makan dengan kemewahan (biasanya makan mie saat sendiri), dan rumah tidak sepi.

Namun sisi lainnya, membuat saya lebih banyak khawatir. Dengan umur sekarang, entah kenapa saya hanya ingin menikmati kesendirian. Bekerja seharian, lelah lalu istirahat dan asyik dengan baca komik sekedar membunuh waktu.

Selalu dilema sebenarnya, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi ingat saat dotsemarang punya kantor sendiri, saya bisa pergi melepaskan diri dari kondisi rumah yang menyenangkan menjadi menenangkan.

...

Eh, mendadak pompa air mati. Ini lebih dari sekedar khawatir lagi. Duh, ada-ada saja yang menambah kekhawatiran.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh