Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kedatangan Mertua

[Artikel 14#, kategori rumah tangga] Ini adalah kunjungan pertama mertua si bungsu datang ke rumah. Itu artinya saya masih belum bisa menikmati kesepian yang terasa sangat berharga di usia kepala tiga. Ya, kudu bersabar saja dan mari menikmati senja.

Pemilik rumah sudah balik dan digantikan mertua si bungsu yang datang. Kedatangan mereka yang pertama juga tatap muka pertama mereka dengan saya di rumah (Semarang).

Sepertinya masih mending pemilik rumah jika membandingkan keadaan bila sedang di sini (rumah). Selain lebih kenal, saya masih bebas keluar kamar.

Dia bukan mertua saya, jadi saya tidak ada beban. Hanya merasa tidak enak dan ruang gerak saya semakin sempit saja.  

Kamar utama

Mertua yang datang menempati kamar utama pemilik rumah. Tak perlu repot harus mencari hotel hanya untuk menengok menantu atau cucunya sendiri. Mereka lebih dekat dan pastinya itu membuat semuanya nyaman.

Saya ngebayangin andai sudah nikah dan hanya tinggal di kos-kosan. Kasian mertua yang ingin nengok. Niatnya bahagia bertemu anak kesayangan mereka, malah diribetkan urusan penginapan.

...

Mertua si bungsu luar biasa. Sepertinya anak perempuannya sama persis seperti Ayahnya. Saya melihat pemandangan keduanya sama-sama rajin saat berhadapan dengan sesuatu seperti memperbaiki, memasang (jemuran) dan lainnya.

Saya pikir si bungsu sangat beruntung memiliki istri dan mertua seperti mereka. Bahkan saya merasa cocok keduanya, satu yang hobi berantakan barang dan satu hobi membersihkan.

Kapan kira-kira saya memiliki istri dan mertua untuk saya ceritakan sendiri?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun