Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Ketika Branding Gagal

[Artikel 155#, kategori dotsemarang] Lagi, dan ini semakin intens. Apa yang sudah dibangun dari waktu ke waktu, bertahan dengan modal keteguhan dan berdiri paling tinggi, ternyata tidak dapat membantu. Hanya sebuah nama, dotsemarang kembali terpinggirkan. Parahnya, itu tidak sekali.

Saya tak menyangka akan berada di titik ini. Terdiam, kesal sendiri dan dunia seolah tidak adil. Seperti sebuah karakter yang punya nama besar, namun karena dia miskin, ia dikucilkan karena dianggap tidak setara. 

Apalagi, alasannya demi harga diri. Karakternya tetap disalahkan karna dianggap tidak punya upaya dan harus seragam dengan mereka yang dilabeli berbayar.

Branding gagal

Semua yang saya katakan di media sosial maupun di blog tentang branding seakan sia-sia. Apalagi dijadikan contoh sebagian orang. Gimana mau jadi panutan jika diri sendiri gagal.

Luar biasa dampaknya. Perjalanan panjang yang sudah dibangun secara khusus dengan cukup banyak merasakan penderitaan kalah dengan kenyataan. Waktu benar-benar membunuh.

Jangan gunakan yang murahan

Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Ini semua memang sudah waktunya saja untuk berada di titik ini. Mungkin seperti perasaan Ronaldo yang terus tidak menyenangkan di Manchester United. Nama besar dan sejarah panjangnya tidak terpakai kala pelatih tidak melihatnya sebagai solusi dan tujuan.

Dotsemarang yang dibangun dengan banyak kisah orang-orang hingga harus bertahan agar namanya tidak hilang, kini hanyalah blog biasa saja yang dianggap sama dengan orang yang baru merintis dalam dunia blogging.

Karena menggunakan platform gratisan, blog dotsemarang disamaratakan dengan blog murahan yang tiap orang bisa membuatnya. 

Ya, tahun 2022 adalah tahun tidak menyenangkan. Saya tidak menyesal tetap bertahan dengan platform gratisan. Semoga nama dotsemarang terus ada dan tetap produktif.

...

Bulan September, blog dotsemarang dipermalukan secara terang-terangan meski hanya di dalam grup. Bulan Oktober, blog dotsemarang adalah blog mas-mas biasa yang baru belajar gimana cara menulis yang benar menggunakan blog.

Roda terus berputar dan saya sekarang berada di bawah. Hanya itu saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya