Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

⚽ Goncangan di Bernabéu: Real Madrid Terkapar di Tangan Celta Vigo

[Artikel 87#, kategori Real Madrid] Real Madrid kini berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Bagi para penggemar, hasil seri saja sudah terasa seperti sebuah kekalahan. Bayangkan, bagaimana rasanya ketika hasilnya langsung adalah kekalahan telak di kandang sendiri. Rasanya seperti dihukum berkali-kali. Tentu saja, pelatih menjadi sorotan utama. Ada apa dengan Xabi Alonso?

Madrid memang memegang standar yang sangat tinggi dibandingkan klub-klub elite lainnya. Titel mereka sebagai klub terbaik di dunia seolah menjadi beban yang menuntut kesempurnaan di setiap laga.

Ini Kekalahan Ketiga, Ada Apa di Bernabéu?

Saat menjamu Celta Vigo pada Senin dini hari (8/12), performa Madrid terasa stagnan dan tidak menunjukkan perbaikan signifikan. Padahal, sebelum pertandingan ini, mereka baru saja sukses mencukur tuan rumah Athletic Bilbao dengan skor meyakinkan 0-3.

Namun, suntikan semangat dari kemenangan itu seakan gagal memberi stimulan yang berarti bagi Xabi Alonso dan skuadnya untuk meracik komposisi pemain yang efektif. Dalam laga melawan Celta, bahkan terlihat jelas bahwa para pemain Los Blancos sudah kehilangan arah bermain.

Celta Vigo tidak hanya berhasil menghajar Madrid di Santiago Bernabéu, sebuah kandang yang sarat nilai sejarah dan keangkeran, tetapi mereka juga memicu hukuman yang luar biasa bagi tiga pemain Madrid. Keputusan wasit bahkan mengeluarkan tiga kartu merah sekaligus dalam satu pertandingan.

Kondisi seperti ini sungguh sulit dipercaya dan sangat jarang terjadi untuk tim sekelas Real Madrid. Bahkan Barcelona, saat bertandang ke Bernabéu, tidak mampu berbuat banyak, namun kini Madrid justru keok di tangan Celta Vigo.

🚩 Keputusan Besar di Depan Mata

Dengan catatan buruk sudah tiga kali kalah selama mengarungi kompetisi ini, posisi Xabi Alonso sebagai pelatih kini dipertanyakan. Saya yakin, petinggi Madrid tidak akan diam saja melihat keadaan klub yang, meskipun masih berada di posisi ke-2 klasemen sementara, namun perjalanannya sudah mulai tersendat-sendat sebelum pergantian tahun.

Kompetisi masih sangat panjang dan berbagai turnamen elite lainnya juga pasti akan menghadang laju Sang Raja. Jelas, diperlukan sebuah keputusan besar yang segera diambil oleh manajemen klub.

Sebagai seorang penggemar, tentu saya merasa sangat aneh melihat kondisi ini. Alonso yang datang dengan portofolio kepelatihan yang sangat mentereng dari Jerman, mendadak terlihat mandek dalam menangani skuad bertabur bintang milik Madrid.

Pertandingan besar berikutnya melawan Manchester City akan menjadi penentu krusial bagi kelanjutan karir Alonso. Apakah ia akan dipecat atau justru dipertahankan.

Alonso mungkin memiliki keunggulan dari sisi kepelatihan taktis, namun dari sisi manajemen pemain dan psikologis tim, sepertinya masih ada kekurangan yang signifikan. Sistem permainan yang ingin ia bangun sebagai strategi tim malah terlihat seperti membelenggu potensi dari sebagian pemain kunci.

Belum lagi masalah krisis pemain yang didera cedera, Xabi Alonso terlihat belum mampu menempatkan pemain cadangan di posisi yang benar-benar sesuai dengan potensi mereka. Dan masih banyak lagi faktor non-teknis lainnya.

Selamat Tinggal, Alonso?

Jika dalam laga melawan Manchester City besok Madrid kembali menelan kekalahan, maka hampir dipastikan kita akan segera mengucapkan selamat tinggal pada Xabi Alonso. 

Kursi panas kepelatihan Madrid akan menjadi perbincangan utama dalam minggu-minggu ke depan, dan saya harus mengakui, ini adalah salah satu momen paling menegangkan bagi klub.

📝 Gambar cover : Militao tidak dapat menyelesaikan babak pertama saat bermain karena cedera.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Di Balik Layar: Perjuangan Nonton Film Hotel Sakura di Semarang