Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Aib di Metropolitano: Real Madrid Kena Bantai 5-2, Awal Sempurna Xabi Alonso Tercoreng

Start sempurna Real Madrid di awal musim La Liga 2025/2026 mendadak ambruk total di pekan ke-7. Bukan hanya sekadar kalah, namun kami harus menyaksikan tontonan memilukan saat Derby Madrid kontra Atletico Madrid di markas mereka, Metropolitano. Skor akhir yang terpampang: 5-2 untuk kemenangan Atleti. Angka ini bukan cuma kekalahan, tapi juga tamparan keras yang menjatuhkan harga diri seluruh Madridista.

Debut Pahit Xabi Alonso Dihadiahkan Oleh Sang Rival Sekota

Pelatih baru Madrid, Xabi Alonso, mungkin tak pernah membayangkan bahwa kisah manis debutnya akan dihiasi noda memalukan dari rival sekota. Ya, meskipun kekalahan ini bukan dari Barcelona—yang mungkin "hanya" dianggap sebagai kemalangan biasa—dibantai Atletico Madrid (ATM) dengan skor telak seperti ini jelas menyisakan luka mendalam.

Kami melihat komposisi pemain yang selama ini kami anggap ideal mendadak hancur berantakan. Produktivitas seorang Mbappe memang tak perlu diragukan, dan golnya membuktikan itu. Namun, skema permainan lainnya seolah tidak berjalan sama sekali. Alonso terlihat lupa, bahwa Diego Simeone dan pasukannya selalu punya seribu cara untuk meredam Los Blancos.

Pertahanan Kocar-Kacir, Carreras Demam Panggung?

Gol pertama yang merobek gawang Madrid langsung dicetak oleh ATM, menandai awal penderitaan. Kami harus akui, lini pertahanan tampak kocar-kacir. Penampilan Carreras, yang biasanya memukau, di laga ini seolah mengalami demam panggung. Penderitaan kami bahkan bertambah dengan gol-gol konyol dari tendangan mati.

Madrid sebenarnya sempat memiliki harapan, bahkan sempat membalikkan keadaan. Gol dari si bocah ajaib, Arda Guler, membuat skor sempat menjadi 1-2 di babak pertama. Momen krusial lain adalah ketika ritual kena tiang yang kami anggap sial justru menjadi harapan, saat tendangan Alvarez gagal menjadi gol.

Sayangnya, babak kedua justru mematahkan segala harapan. ATM sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Mentalitas Luntur Setelah Skor Imbang

Saat skor 2-2, motivasi kami untuk menonton babak kedua seketika memudar. Ada firasat negatif yang seakan sudah pasti akan menghampiri. Dan benar saja. Di babak kedua, ATM menghajar Real Madrid tanpa ampun hingga skor akhir berubah menjadi 5-2.

Sakit rasanya melihat papan skor itu. Linimasa X (dulu Twitter) yang biasanya selalu kami pantau, kini menjadi tempat yang malas untuk scroll.

Kekalahan perdana Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid ini adalah pukulan telak. Kami bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi dengan Real Madrid hari ini? Apakah ini hanya bad day atau memang ada masalah fundamental yang harus segera dibenahi?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift