Pria Tidak Berdaya

[Artikel 13#, kategori mini soccer] Siang itu, Jum'at (19/9), tanpa ada angin atau hujan sebagai penanda, sebuah pesan masuk dan isinya mengajak saya keluar. Yang lebih mengejutkan, rekan bermain bola saya dengan antusias mengajak memilih sepatu bola baru. Jujur, saya sempat tidak percaya. Wow, rezeki datang dari mana saja, ya.
Bulan September memang penuh dengan cerita ceria di dunia sepak bola mini. Maklum, tim futsal hari Kamis kami yang sempat vakum beberapa minggu, akhirnya memutuskan bermain full mini soccer di pertengahan bulan.
Kabar gembira ini makin lengkap karena saya akhirnya mendapatkan sepatu baru selang sehari usai bermain bersama mereka. Mereknya Mills. Ini adalah sepatu bola yang memang dikhususkan untuk lapangan rumput dengan pull-pull (stud) yang lebih menonjol, berbeda total dengan sepatu futsal biasa yang saya miliki.
Setelah janji temu disepakati, beberapa jam kemudian saya langsung meluncur menuju Outlet Mills Semarang di Jalan Erlangga. Saya memilih bersepeda karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.
Terik matahari siang itu sama sekali tidak menyurutkan semangat dan kegembiraan saya. Apalagi, ada embel-embel janji akan dibelikan. Semangat ini rasanya sudah di level maksimal.
Kurang dari 20 menit, saya akhirnya tiba di lokasi. Rekan bola yang menghubungi ternyata sudah di dalam, bersama rekan lainnya yang rupanya sedang membeli rompi untuk persiapan main Kamis malam minggu depannya lagi.
Saat pertama kali masuk, ekspektasi saya sedikit harus menyesuaikan. Saya lupa jika bangunan yang digunakan Mills adalah ruko biasa. Suasananya memang full dengan sportswear, namun tidak seluas mata memandang seperti megastore. Namun, ini tetap pengalaman yang menyenangkan. Nanti foto-foto suasana di dalam akan saya taruh di galeri blog terpisah.
Karena sudah diberitahukan bahwa mereka berada di lantai 2, saya langsung bergegas menuju atas. Melewati kasir yang ramah tidak membuat fokus saya goyah. Fokus saya sudah tertuju pada kegembiraan memiliki sepatu baru.
Di lantai kedua, suasananya sedikit lebih nyaman karena tersedia tempat duduk untuk tes produk. Oleh rekan-rekan, saya disuruh memilih sepatu mana yang cocok, dan berapa ukuran kaki saya?
Jujur, disuruh memilih, saya tidak berani karena label harganya tidak ada yang murah di sana. Kalau beli sendiri, tentu saya akan berpikir panjang. Jadi, kali ini saya memilih mengikuti saja pilihan dari mereka.
Ukuran yang biasa saya kenakan adalah 39, namun fleksibel hingga ukuran 40. Beberapa sepatu disodorkan di dekat tempat duduk, dan saya hanya perlu mencobanya satu per satu.
Akhirnya, pilihan jatuh pada Mills Flame 2.0 FG yang dibanderol hampir Rp400.000. Saya sampai menelan ludah. Sepatu berwarna hitam kombinasi merah ini terlihat luar biasa dan profesional di mata saya.
Saya baru tahu, sepatu bola punya beberapa tipe dan harga. Berikut yang sempat saya temukan dan catat sebagai referensi kelak.
Tipe Sepatu Mills | Rentang Harga | Fitur Utama | Cocok Untuk |
Rp350.000 - Rp400.000 | Ringan (di bawah 250g), upper elastis, grip oke. | Kaki lebar, training harian, lapangan licin. | |
Rp800.000 - Rp900.000 | Model premium, tech genome untuk stabilitas tinggi. | Pemain sering dribble dan tackle di mini soccer. | |
Rp350.000 - Rp380.000 | Desain sleek, outsole tajam, akselerasi cepat. | Pemula atau yang memiliki budget terbatas. | |
Rp370.000 - Rp400.000 | Update versi lama, lebih breathable (anti-bau), value for money. | Pemain kasual/semi-pro, main 1-2 kali seminggu. | |
Sekitar Rp400.000 | Khusus lapangan turf/mini, sol karet tidak gampang aus. | Lapangan sintetis atau rumput yang permukaannya keras. |
Dengan kisaran harga Rp370.000 hingga Rp400.000, Flame 2.0 FG memang menyasar target pemain kasual sampai semi-pro. Ini adalah pilihan yang sangat ideal buat saya yang bermain 1-2 kali seminggu di lapangan mini soccer Semarang.
Berat: Hanya sekitar 230-250 gram. Ini tergolong ringan untuk sepatu Firm Ground (FG), sehingga kaki tidak cepat pegal saat bermain intensif.
Upper: Menggunakan bahan sintetis yang breathable, serta dilengkapi tech anti-bau. Fitur ini penting sekali, mengingat panasnya suhu di Semarang saat bermain.
Outsole: Desain FG (Firm Ground) dengan stud yang tajam. Sol ini dirancang untuk lapangan rumput alami atau sintetis standar. Banyak review memuji akselerasinya yang ngebut.
Apa itu FG (Firm Ground)?
FG merujuk pada jenis sol sepatu yang dirancang khusus untuk lapangan rumput alami atau sintetis yang kering sampai semi-basah (tidak becek). Stud-nya (tonjolan di sol) biasanya memberikan grip dan stabilitas maksimal saat lari dan dribble. Ini sangat cocok untuk lapangan mini soccer standar yang kondisinya bagus.
Review dari pengguna lain (di X dan e-commerce) juga menunjukkan bahwa Flame 2.0 dipuji karena value for money-nya. Banyak yang bilang grip-nya oke di lapangan basah, meski ada sedikit masukan bahwa bagian upper-nya butuh waktu break-in (penyesuaian awal) agar tidak terlalu kaku.
Saya pribadi senang sekali mendapatkan sepatu baru ini. Sebelumnya saya berpikir, main di lapangan rumput mini soccer sudah cukup dengan sepatu futsal biasa. Ternyata, rezeki anak saleh membuat saya kini punya pilihan yang jauh lebih optimal.
Terima kasih banyak atas sepatu barunya, saya sangat menghargai hadiah ini!
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar