Catatan
Real Madrid 1-2 Arsenal, Selesai Sudah Perjalanan Liga Champions Musim 2024/2025
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
[Artikel 80#, kategori Real Madrid] Kata Remontada menggema menjelang pertandingan leg-2 perempat final Liga Champions yang kembali mempertemukan Real Madrid melawan Arsenal. Bedanya kali ini, Madrid menjamu di kandang. Remontada diharapkan jadi kenyataan, bisa kah?
Remontada yang berarti comeback adalah sesuatu yang diharapkan kepada Real Madrid yang kondisinya saat sebelum dimulai leg-2 tertinggal 0-3 oleh Arsenal. Semua pendukung Madrid ingin melihat keajaiban kembali terulang seperti yang sudah-sudah dimana Madrid mampu keluar dari lubang.
Saya sendiri tidak sabar menanti pertandingan yang dilangsungkan Kamis dini hari ini (17/4). Bahkan, beberapa cemilan sudah dibeli demi menambah semarak suasana.
Karena ini momen penting, pertandingan kali ini saya sampai tonton dengan 2 layar. Satu dari komputer dan satu lagi dari ponsel. Terkadang internet meski koneksinya lancar, platform streamingnya yang bermasalah. Saya tidak ingin melewatkan hal-hal penting sehingga memastikan itu tidak hilang begitu saja.
Formasi
Real Madrid menurunkan kembali Alaba yang minggu lalu melakukan beberapa blunder. Posisinya ditaruh di bek kiri yang ditemanin Rudi dan Raul Asencio di tengah. Sedangkan bek kanan masih dipegang sang kapten Lucas.
Barisan tengah, ada Valverde, Tchouameni dan Bellingham. Tidak ada Ceballos yang diharapkan dapat memberi keseimbangan meski sudah dapat bermain usai cedera beberapa pekan.
Lini depan masih jadi milik trio Mbappe, Vini dan Rodrygo. Saya harap ketiganya mampu memberi gol ketimbang tekanan yang terus menerus namun tidak menghasilkan kemenangan.
Babak pertama
Arsenal menit-menit awal oleh wasit sudah diberi pinalti. Jika gol, harapan Remontada bakal lebih sulit. Namun bersyukur sang algojo, Saka, gagal memanfaatkan peluang usai tendangannya masih mampu diantisipasi Cortoa.
Arsenal yang tampil tanpa beban besar lebih cair ketimbang Madrid yang bermain lebih terbuka. Alhasil, ada banyak peluang pemain Arsenal yang mengancam gawang ketimbang pemain Real Madrid.
Sempat ada asa di menit 26 saat wasit kembali mengecek VAR seperti yang dilakukan menit awal kepada Arsenal. Kali ini momentum ada di Real Madrid usai Mbappe terlihat dijatuhkan dalam kotak pinalti. Sayang asa itu gagal karena wasit tidak memberikan pinalti.
Setelah banyak hal terjadi di lapangan dan sudah melewati waktu tambahan yang diberi 7 menit, wasit akhirnya meniup tanda pertandingan berakhir. Tidak ada gol, skor masih seimbang 0-0. Arsenal bahkan mampu menciptakan peluang berbahaya di menit-menit akhir.
Babak kedua
Saat tengah berjuang, Madrid dikejutkan dengan gol Saka menit ke-65. Peluang Madrid semakin tertutup rasanya. Namun 2 menit berselang, Vini membuka kran gol untuk menjadikan skor imbang 1-1.
Dengan hasil imbang, Ancelotti tidak butuh waktu lama untuk menarik beberapa pemain. Bahkan, mengubah susunan formasi karena agregat yang semakin jauh dari harapan.
Endrick, Ceballos, Fran, Modric hingga Diaz masuk menggantikan beberapa pemain. Mbappe terpaksa ditarik karena tidak begitu efektif. Pertaruhan terakhir Ancelotti musim ini karena jika gagal bawa Madrid lolos, kursi kepelatihannya pasti akan berganti!
Sayangnya hasil yang ditunggu tak juga tercapai. Para pemain depan sangat buntu, tidak menemukan peluang sama sekali. Jangankan berpikir menang, Arsenal malah sukses mencetak gol di menit 90+2.
Selesai sudah perjalanan Madrid musim ini. Satu sisi kalah adalah hal pasti, satu sisi lain sebagian besar penggemar yang melihat kekalahan ini adalah pelatih baru. Sebagian besar sudah muak dengan taktik yang diterapkan Ancelotti.
Tentu, nama Xabi Alonso paling santer akan dikabarkan segera merapat. Musim sebelumnya jika Ancelotti sudah benar-benar keluar sebenarnya, Alonso dipastikan masuk menggantikan. Tapi karena memperpanjang kontrak, Alonso terpaksa tetap bertahan di klubnya, Bayern Leverkusen.
Sampai jumpa musim depan dan semoga ada nama baru saat itu.
...
Kesalahan terbesar dalam pertandingan kali ini adalah minimnya kreatifivitas. Terutama babak pertama. Bellingham tidak efektif, pemain depan malah sulit ketika berhadapan dengan bek lawan.
Andai saja, Ancelotti memasang Ceballos dan Modric dari awal, pasti keadaannya berbeda. Sayangnya, itu adalah Ancelotti yang hanya ingin melihat hal-hal pasti.
Artikel terkait :
- Perempat Final Pertama Liga Champions 2025, Arsenal Hancurkan Real Madrid 3-0
- Awal Bulan Maret 2025, Madrid Tumbang di Kandang Real Betis dengan Skor 2-1
- Awal Bulan Februari 2025, Real Madrid Kalah di Kandangnya Espanyol
- Pekan Ke-20 La Liga : Madrid Menang, David Alaba Kembali dan Puncak Klasmen
- Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar