Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Merencanakan Nikah? Coba Cek Tabel Pernikahan Ini

Tabel pernikahan

Bulan Juli ini tanpa sadar saya sudah berumur 29 tahun. Sebagian dari teman dan sahabat sudah banyak yang nikah. Saya sendiri? Masih bertahan dengan komitmen untuk menikah diusia 30 tahun. Beberapa hari kemarin, pas scroll timeline facebook nemu beginian. Wah seru juga tuh.

Entah dari mana artikel tersebut bersumber, setidaknya gambar-gambar tersebut sudah mulai ramai dishare dimana-mana, seperti twitter dan instagram. Tabel tersebut sangat menarik buat saya karena semua data diperhitungkan sekali.

Mulai dari kiri yang berisi tabel dengan kriteria ideal, cukup, waspada dan Siaga. Lainnya, setelah itu ada usia menikah, anak pertama lahir, jenjang pendidikan dari SD hingga kuliah. Semua kriteria tersebut ditulis dengan sudut pandang ekonomi dan masa depan.

Lalu, dimanakah saya? Saya termasuk kriteria Cukup dalam tabel tersebut yang memiliki ciri umur mulai dari 29-31 tahun. Semua umur dikriteria tersebut memberi hasil dalam artian anak setelah usia pernikahan 2 tahun. Jadi mikir dengan mereka yang baru nikah belum genap 2 tahun tahu-tahu sudah 3 bulan *eh namanya nafsu bisa saja terjadi.

Jadi rekomendasi banget ini

Percaya tidak percaya, gambar yang dishare ini bisa dijadikan rekomendasi siapa saja bila sedang merencanakan menikah. Untuk wanita memang mereka berpikir menikah dibawah 25 tahun semisal bukan wanita karir *kalau nggak salah.

Sedangkan pria, contohnya saya yang berada diluar lingkaran tempat tinggal dan hidup diluar (mandiri), membutuhkan waktu diatas 25 tahun untuk memutuskan menikah. Jangan pikirkan saya, tapi lihat tabel tersebut dan coba bayangkan saat menikah besok bagaimana anak Anda lahir ke dunia (durasi waktu).

Tidak menyenangkan belum menikah diatas usia 25 tahun

Saya harus jujur bahwa belum menikah itu untuk usia diatas 25 tahun itu tidak menyenangkan. Godaannya gede, bro! Karena usia segitu rasa tanggung jawab sangatlah menganggu. Tanggung jawab dan usia dewasa tidak bisa berkomprom dengan sifat alami laki-laki yang ingin masih bermain.

Ditambah belum punya penghasilan tetap dan diatas UMR. Mikir deh. Plus kebayang mantan yang waktu pacaran mengatakan sayang, kini tak satupun batang hidungnya muncul. Yah saya sadar, wanita lebih cepat move on daripada pria seperti saya. *Malah curhat :(

...

Silahkan saja dicoba bila berpikir tentang masa depan. Selain rekomendasi, Anda sudah punya gambaran bagaimana mengurus anak-anak Anda dari waktu ke waktu.

Semoga artikel ini bermanfaat meski gambar yang diambil harus mengecrop gambar di facebook.

Priaseksi

Artikel yang terkait dengan priaseksi :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh