Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Selamat Datang Umur 29 Tahun


Saya adalah penggemar Manchester United, punya harapan yang sama seperti klub asal Inggris yang tahun ini adalah musim kedua Louis Van Gall yaitu musim baru berarti harus lebih baik.

Postingan ini tepat ditulis pada tanggal 29 Juli 2015. Ini bukan berarti saya lahir pada tanggal tersebut. Ini hanya soal momen saja untuk bisa bercerita di blog pribadi, melukiskan sejarah sendiri tentang apa yang sudah dilalui.

Ketika melihat teman sekolah ditahun ini bersama pasangan dan bahkan anak-anak mereka, saya masih sendiri. Berusaha merengkuh sesuatu yang orang banyak katakan itu hanya sebuah mimpi.

Ketika melihat sebagian pria tampak modis dengan setelan jas, kemeja dan sepatu pantofel, saya memilih menggunakan celana pendek, kaos oblong dan topi terbalik. Berusaha meyakini kesukaan diri sendiri dan melupakan bagaimana sepantasnya pria berparas diusianya.

Ketika kamu punya banyak kendaraan seperti mobil dan motor yang terparkir dengan rapi dirumah, saya memilih sepeda untuk pergi kemana-mana hanya dengan alasan bahwa sehat itu penting.

Ketika sebagian orang mulai membangun komunikasi dengan cara berkomunitas, saya memilih berjalan sendiri. Bertahan dengan kemampuan dan pengalaman yang sudah dilalui. Masih berada dititik belum move on disini yang dulu katanya berkomunitas itu sangat penting.

Ketika sebagian orang berusaha mempertahankan orang terbaik disampingnya, saya memilih meninggalkan dan menyudahi kerjasama yang saya bangun selama ini. Lebih menyenangkan berjalan sendiri ketimbang membagi rasa bersalah karena tidak bisa membantu antar sesama.

Ketika sebagian pria memiliki pasangan, antara mencari pasangan baru dan mantan, saya memilih bertahan dengan prinsip bodoh saya. Yah, target kepala 3 menjadi pria sebenarnya membuat saya selalu kesepian.

...

Menjadi tua tidak menyenangkan tapi mengajarkan kita tentang arti kedewasaan. Mana harus diam, mana harus bertindak. Pengalaman adalah modal satu-satunya yang membuat saya bertahan diusia sekarang.

Kini, usia saya memasuki periode baru yakni usia 29 tahun. Umur dimana seharusnya saya menggunakan kepopuleran saya untuk memamerkan sesuatu yang spesial bagi penggemar saya (sebut saja followers).

Saya tidak lemah atau juga menyerah, saya hanya butuh waktu sedikit lagi untuk merengkuh mimpi saya. Selamat datang usia 29 tahun. Berikan saya doa untuk menapaki dunia ini, mimpi serta cita-cita yang berlum terealisasi.

**semoga MU Juara :D

Salam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh