Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436H


Saya sempat ragu pagi harinya. Ini mau salat id dimana. Dekat rumah ini menggelar salat id yang memanfaatkan jalan sekitar komplek. Keraguan itu memuncak saat waktu terus berlalu dan baru saya sadar, alasan nggak pulang ke Samarinda itu apa?

Jleb! butuh beberapa menit untuk memastikan diri bahwa keputusan yang diambil berdampak dengan keputusan lainnya. Yah, saya mau nulis blog. Itu alasan saya tidak pulang ke Samarinda.

Akhirnya salat id di Masjid Agung Jawa Tengah adalah alternatif terbaik. Selain dari sisi sejarah, terbesar, wisata dan sebagainya, tidak salah jika lokasi yang juga dekat rumah ini diambil sebagai kesempatan.

Seperti biasa, jalanan macet parah untuk menuju lokasi MAJT. Naik sepeda atau motor? Hmm..yaudah naik motor. Dan salat Id kali ini seolah berkah bagi tukang parkir dadakan. Mereka memberi tarif 5 ribu rupiah permotornya.

Disinilah, salat id paling sering saya sukai. Mulai dari idul fitri hingga idul adha, dari bersama keluarga hingga hari ini sendirian, MAJT selalu memiliki kenangan sendiri. Ribuan jamaah tumpah ruah hingga meluber ke jalan-jalan.

Selamat hari raya idul fitri 1436h
Maafin saya dengan berbagai kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.

...

Tahun 2015 keputusan tidak pulang harus saya ambil lagi. Merayakan dengan umat muslim di kota Semarang meski pada akhirnya hanya berdiam dirumah saja setelah salat.

Untung teknologi bisa memberi ruang lebih dekat untuk berkomunikasi. Alternatif skype setidaknya bisa melihat apa yang terjadi dirumah. Sedih juga sih tidak bersama keluarga maupun sahabat. Apalagi makanan hari raya, duh ini yang membuat lebih kangen.

Sempat berandai-andai ada tetangga yang mengirim makanan atau teman yang ditodong makanan rumahnya, sayangnya itu semua hanya sebuah harapan.

@asmarie_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun