Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436H


Saya sempat ragu pagi harinya. Ini mau salat id dimana. Dekat rumah ini menggelar salat id yang memanfaatkan jalan sekitar komplek. Keraguan itu memuncak saat waktu terus berlalu dan baru saya sadar, alasan nggak pulang ke Samarinda itu apa?

Jleb! butuh beberapa menit untuk memastikan diri bahwa keputusan yang diambil berdampak dengan keputusan lainnya. Yah, saya mau nulis blog. Itu alasan saya tidak pulang ke Samarinda.

Akhirnya salat id di Masjid Agung Jawa Tengah adalah alternatif terbaik. Selain dari sisi sejarah, terbesar, wisata dan sebagainya, tidak salah jika lokasi yang juga dekat rumah ini diambil sebagai kesempatan.

Seperti biasa, jalanan macet parah untuk menuju lokasi MAJT. Naik sepeda atau motor? Hmm..yaudah naik motor. Dan salat Id kali ini seolah berkah bagi tukang parkir dadakan. Mereka memberi tarif 5 ribu rupiah permotornya.

Disinilah, salat id paling sering saya sukai. Mulai dari idul fitri hingga idul adha, dari bersama keluarga hingga hari ini sendirian, MAJT selalu memiliki kenangan sendiri. Ribuan jamaah tumpah ruah hingga meluber ke jalan-jalan.

Selamat hari raya idul fitri 1436h
Maafin saya dengan berbagai kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.

...

Tahun 2015 keputusan tidak pulang harus saya ambil lagi. Merayakan dengan umat muslim di kota Semarang meski pada akhirnya hanya berdiam dirumah saja setelah salat.

Untung teknologi bisa memberi ruang lebih dekat untuk berkomunikasi. Alternatif skype setidaknya bisa melihat apa yang terjadi dirumah. Sedih juga sih tidak bersama keluarga maupun sahabat. Apalagi makanan hari raya, duh ini yang membuat lebih kangen.

Sempat berandai-andai ada tetangga yang mengirim makanan atau teman yang ditodong makanan rumahnya, sayangnya itu semua hanya sebuah harapan.

@asmarie_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh