Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Dexter Blog 2009 Part 2



Meninggalkan bulan Juli yang sebentar lagi ternyata saya mendapatkan cerita menarik dari ebook ini. Masih seputar tahun 2009, dimana diceritakan tahun tersebut saya masih bersama teman satu kampus.


Dengan 103 halaman, dan masih akan berlanjut ke part 3 (ini artinya masih bersambung), cerita ini akan selalu dikenang. Terutama masa-masa merayakan hari jadi dan rumah baru (baca kontrakan baru). Soal Asmara, saya yakin itu masih mencari sesuatu yang penting pada waktu itu.

Selalu menyenangkan mengenang masa lalu.


Baca Ebook lainnya DISINI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh