Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ezytravel, Penyedia Layanan Online Travel yang Menggandeng Blogger Sebagai Kontributor

Foto punya om jenggot - hyudee

Apa yang paling menyenangkan menjadi blogger saat ini? Menulis untuk dibayar. Sesuatu yang sudah menjadi tren belakangan ini kini semakin memanjakan sebagian blogger yang menjadi bagian dari pekerjaan yang menggiurkan.

Linimasa kembali ngeboom akhir bulan Juni 2015, setelah mom bloggers yang saya masukkan dalam blog ini, kini sebagian blogger yang saya kenal sedang asyik-asyikan mentweet aktivitas mereka yang akan berkumpul di Jakarta. Apakah ini kopdar blogger nusantara, ternyata bukan.

Mereka yang berkumpul adalah para kontributor sebuah website travel yang bernama Ezytravel. Cara yang dilakukan Ezy yang ini memang sangat menarik. Beberapa kota di Indonesia dipilih lalu menjadikan blogger sebagai kontributornya dengan nama Hello (tentu di Semarang namanya Hello Semarang).

Hello adalah nama yang digunakan untuk tiap kota yang kontennya ditulis oleh para blogger. Sebagai kontributor tentu mereka bukan sekedar penulis biasa. Tapi bagaimana cara Ezytravel melebarkan sayapnya dengan menaikkan konten lokal patut diacungi jempol. Dan entahlah, apakan hanya perusahaan mereka saja yang pertama kali mengadopsi pemasaran seperti ini.

Bila melihat acara yang berlangsung memang tidak semua kontributor yang hadir. Saya melihat jumlah kontributor di Semarang saja sudah lebih dari 20, pasti yang hadir hanya perwakilan. Wajah-wajah yang saya lihat di foto-foto yang beredar juga beberapa kenal dan akrab.

...

Contoh positif dari penyedia layanan online travel ini patut saya apresiasi karena memberikan kesempatan pada blogger di daerahnya untuk mengexplore keberagaman informasi yang kadang masih kurang diangkat.

Alasan blogger dipilih juga sebagai bentuk pemasaran dimana storytelling yang dimiliki blogger sangat diperlukan untuk lebih menyentuh pembaca untuk terus mengunjungi website mereka. Nah siapa tahu dengan sugesti tersebut, saat mereka mengunjungi salah satu kota yang di Indonesia, Ezy bisa kecantol juga.

Tahun 2015 setidaknya ada yang menarik untuk dibahas di dunia blogging tanah air. Kira-kira tahun 2016, siapa lagi yang menggandeng blogger sebagai bagian kontribusinya, yah? Menarik untuk terus diikuti perkembangan blogger tanah air.

Salam Blogger


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh