Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Resiko Blogger ; Acara yang Batal



Bahkan, untuk acara yang menggunakan tempat yang besar pun batal. Entahlah bagaimana perasaan panitia yang sudah memasang spanduk membentang di area lokasi acara. Sesuatu yang terkadang tidak bisa diterima.

Minggu siang (5/7), terik matahari benar-benar terang benderang. Namun itu bukan sebuah penghalang. Mengayuh sepeda diterik bolong ini sudah biasa beberapa tahun terakhir. Tentu ini ada tujuannya, bukan sekedar membakar kulit tangan yang tidak menggunakan jaket saat memutuskan pergi.

Lawang sewu ditempuh tidak lebih dari 30 menit dari rumah. Dengan mengakali rute jalanan biasanya, jarak tempuh memang lebih pendek. Dan harapan itu begitu tinggi untuk mencari tahu kabar acara yang sedang berlangsung, Lawan Sewu Expo 2015.

Setelah menaruh sepeda di deretan parkir sepeda motor, langkah kaki sudah tidak sabar melihat suasana yang sedang terjadi. Maklum, ini hari minggu tentu acara pasti ramai.

Namun apa yang terjadi? Tidak ada acara disini katanya, lho! Ini petugasnya yang keliru atau saya aja yang salah jadwal. Coba membuka smartphone dan mengecek website dotsemarang di halaman agenda, ternyata masih ada. Jadwalnya juga masih panjang.

Saya kembali memastikan dan bertanya lagi dengan petugas disana. Lantas petugas tersebut mengatakan, acara ini dibatalin. Entah karena apa alasannya. Buktinya tidak ada apa-apa disini.

*Lemas, lesu, seperti mencari air di padang pasir. Tubuh terhempas begitu saja.

...

Sedih juga mengetahui event seperti ini gagal dan entah bagaimana perasaan panitia. Saya pernah mengalami hal demikian dan itu buat pusing memikirkannya.

Disatu sisi, ini adalah kerugian dari saya yang menulis blog di dotsemarang. Resiko yang harus diterima saat semua harapan tidak tersampaikan. Meski niatnya baik. Kalau begitu, lebih baik menulis tentang diri sendiri saja atau diundang sebuah acara. Itu pasti tidak gagal.

"Resiko yang dihadapin blogger yang punya konten lokal adalah harapan yang tidak sesuai".

Salam blogger

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh