Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo Agustus 2022

[Artikel 106#, kategori catatan] Saya sangat bersemangat pagi ini mengawali bulan Agustus yang masih belum terisi cerita saya sebulan ke depan. Kekhawatiran yang begitu besar yang datang diperiode akhir bulan Juli kemarin menutup kegembiraan yang seharusnya saya bisa rayakan.

Saya berjanji akan lebih bekerja keras lagi. Wanita yang paling perkasa di dunia yang akhirnya tumbang menjadi beban pikiran yang rasanya saya memang bukan anak yang berbakti kepadanya.

Yang saya rencanakan bulan Agustus ini adalah bagaimana mendapatkan uang. Bukan berarti saya benar-benar harus punya, tapi setidaknya ada pemasukan yang bisa saya berikan kepada keluarga di rumah.

Rasa nano-nano

Banyak pertemuan terjadi di bulan Juli kemarin. Rasanya seperti permen nano-nano. Ada manisnya kala terasa bahagia. Ada sedihnya kala pertemuan yang seharusnya menjadi kisah romantis, malah dimanfaatkan untuk minta uang. Kasian saya, udah miskin masih juga dimanfaatkan.

Lembaran baru

Ketika kabar si wanita perkasa tumbang, pikiran saya agak nyeleneh. Seakan terinspirasi cerita dari komik yang di mana karakter utamanya punya sistem, saya mendadak berpikir menginginkan hal serupa.

Dengan sistem yang berupa layar berada di depan mata penggunanya, dan hanya saya yang bisa melihatnya, berharap ada kekuatan yang menolong saya. Kekuatan yang bisa membuat semuanya terasa lebih mudah. Kekuatan, kekuasaan dan uang yang banyak.

Yah, itu hanya pikiran naif belaka. Bulan Agustus, lebih baik buka lembaran baru lagi. Melakukan segalanya dan menaruhnya di halaman ini. Baik cerita suka duka maupun manis asem kehidupan.

Selamat datang bulan Agustus, saya harap lebih baik dari pak Agus. 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh