Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo Agustus 2022

[Artikel 106#, kategori catatan] Saya sangat bersemangat pagi ini mengawali bulan Agustus yang masih belum terisi cerita saya sebulan ke depan. Kekhawatiran yang begitu besar yang datang diperiode akhir bulan Juli kemarin menutup kegembiraan yang seharusnya saya bisa rayakan.

Saya berjanji akan lebih bekerja keras lagi. Wanita yang paling perkasa di dunia yang akhirnya tumbang menjadi beban pikiran yang rasanya saya memang bukan anak yang berbakti kepadanya.

Yang saya rencanakan bulan Agustus ini adalah bagaimana mendapatkan uang. Bukan berarti saya benar-benar harus punya, tapi setidaknya ada pemasukan yang bisa saya berikan kepada keluarga di rumah.

Rasa nano-nano

Banyak pertemuan terjadi di bulan Juli kemarin. Rasanya seperti permen nano-nano. Ada manisnya kala terasa bahagia. Ada sedihnya kala pertemuan yang seharusnya menjadi kisah romantis, malah dimanfaatkan untuk minta uang. Kasian saya, udah miskin masih juga dimanfaatkan.

Lembaran baru

Ketika kabar si wanita perkasa tumbang, pikiran saya agak nyeleneh. Seakan terinspirasi cerita dari komik yang di mana karakter utamanya punya sistem, saya mendadak berpikir menginginkan hal serupa.

Dengan sistem yang berupa layar berada di depan mata penggunanya, dan hanya saya yang bisa melihatnya, berharap ada kekuatan yang menolong saya. Kekuatan yang bisa membuat semuanya terasa lebih mudah. Kekuatan, kekuasaan dan uang yang banyak.

Yah, itu hanya pikiran naif belaka. Bulan Agustus, lebih baik buka lembaran baru lagi. Melakukan segalanya dan menaruhnya di halaman ini. Baik cerita suka duka maupun manis asem kehidupan.

Selamat datang bulan Agustus, saya harap lebih baik dari pak Agus. 😅

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat