Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Tempat Duduk Favorit Tiap Nonton Film Indonesia di Bioskop


[Artikel 17#, kategori Kofindo] Kapan kamu terakhir pergi ke bioskop? Hampir 2-3 tahun kebelakang, saya 90% selalu ke bioskop tiap hari kamis. Dan itu artinya, saya punya sesuatu yang bisa saya ceritakan di sini hari ini. Kamu sudah tahu?

Saya benar-benar menyukai pergi ke bioskop itu lebih karena merasa prihatin dulunya. Tidak banyak orang pergi ke bioskop, bahkan untuk bertemu artisnya di sini pun sulit meski memiliki jadwal roadshow beberapa kota.

Namun sekarang saya sangat senang, banyak orang pergi ke bioskop. Terutama generasi Z yang masih bersekolah. Dan mereka bisa semangat nonton juga karena para pelaku film memberi karya terbaik mereka setiap membuat filmnya.

Tempat duduk kode E

Ini adalah deretan kursi yang saya sukai untuk menonton film Indonesia. Alasannya, sudut pandang mata ke layar sangat bebas. Ini berbeda dengan tempat duduk lain yang kursi depannya menghalangi pandangan dengan kepala penonton.

Bila ramai, terkadang saya mau nggak mau harus mencari tempat duduk lain. Namun bila sepi, sayalah rajanya di sana. Banyak kepuasan saat sepi meski saya tak berharap sepi.

Tempat duduk ini sudah menemani saya bertahun-tahun, dari suasana penonton yang kosong sama sekali hingga sangat ramai.

Pernah nonton film sendiri dan genre filmnya horor? Hmm.. saya yakin itu butuh perjuangan agar tidak takut. Gelap, audio yang berdetakan silih berganti dan memikirkan hal lain yang duduk di sebelah.  

...

Saya berharap terus pergi ke bioskop menyaksikan karya-karya yang dibuat sineas Indonesia. Namun sepertinya, ketakutakan untuk tidak menonton bakalan terjadi. Banyak hal yang harus dipertimbangkan mengingat kondisi keuangan yang tidak mendukung.

Meski begitu, saya sudah lega dan tidak perlu bertanggung jawab lagi tentang bagaimana orang-orang harus pergi ke bioskop. Media sosial benar-benar sangat membantu.

Artikel terkait Kofindo :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Kembali ke Jogja: Pulang