[Artikel 26#, kategori aktivitas] Pasar Imlek Semawis kembali hadir tahun ini di Semarang. Sepertinya lebih cepat dari tahun sebelumnya. Acara-acara seperti ini memang spesial menurut saya, terutama bloger. Kali ini saya ditemani Zenfone 3 sebagai alat perang. Bakalan lebih mudah mendapatkan berbagai momen karena acara ini lebih menarik malam hari.
Saya pikir ini akan mudah dan menyenangkan bila belajar dari pengalaman sebelum-sebelumnya. Ternyata tidak. Hiruk pikuk warga yang datang silih berganti menjadi tantangan sendiri saat tau lokasi pembukaan tidak seperti biasanya.
Datang lebih awal
Sempat optimis beberapa hari sebelumnya melihat acara ini yang diadakan di kawasan yang biasa dikenal Pecinan Semarang. Bahkan, saya sudah merilis daftar acara Pasar Imlek Semawis 2017 di
blog dotsemarang.
Selasa sore, 24 Januari 2017, saya sudah bergegas berangkat meski tahu jadwal pembukaan pasti jam 7 malam. Tapi saya tidak ingin kecolongan dan tergesa-gesa nantinya. Apalagi menggunakan sepeda, yang dalam perjalanan menuju lokasi selalu berpikir dimana mau ditaruh sepeda ini.
Hari ini juga, keluarga Difa datang ke rumah. Si bungsu pekan ini akan wisuda. Tentu, momen bahagia ini tidak mungkin tidak dihadiri keluarga tercinta. Oh ya, selamat juga buat seseorang yang wisuda juga hari ini. Semua waktu bertepatan semua. Maaf, saya tidak mengucapkan selamat. Karna saya tidak tahu harus mengucapkan dari mana.
Tantangan live event
Bila Zenfone 3 menjadi andalan soal fotografi malam, maka Zenfone 2 yang masih ada hingga sekarang ini, ingin saya andalkan sebagai alat socmed untuk live acara.
Ternyata saya harus mengakui bahwa baterainya mulai bermasalah. Apalagi fast chargingnya mulai rusak. Lumayan buat ribet karna selalu khawatir cepat habis meski padahal memiliki power bank.
Waktu perlahan berganti yang tadi cerah karena matahari sore, kini berganti malam pekat yang membuat suasana lampion semakin indah. Stan-stan semuanya sudah menyalakan lampu dan terus berbicara untuk mengajak warga yang hadir.
Akhirnya yang ditunggu datang juga. Walikota Semarang hadir bersama wakilnya. Saya sudah berdiri di dekat panggung utama dan ternyata bukan di sini lokasi utamanya.
Tempat utama pembukaan adalah meja panjang dengan 300 porsi yang saya lewati sore sebelumnya. Saya tidak mengira bahwa acara ini untuk undangan. Saya tidak ingin masuk diantara para undangan yang hadir karena pakaian saya juga tidak rapi.
Saya akhirnya pasrah membiarkan pembukaan acara terlewati. Dalam perjalanan pulang, ternyata saya melewati lokasi utama di mana acara pembukaan masih berlangsung.
Saya berdiri diantara lalu lalang warga yang lewat antara masuk dan pulang. Dorongan dan desakan silih berganti memang membuat keadaan tidak nyaman. Saya bersyukur tidak mengajak siapa pun, karena ini bakalan terasa lelah.
Saya berhasil mengabadikan beberapa momen termasuk saat Walikota membuka acara. Zenfone 3 saya sangat berfungsi sekali di sini. Live tweet lancar, termasuk Instagram story.
Setelah 4 jam lebih berada di lokasi, akhirnya saya memutuskan pulang. Tubuh yang benar-benar lelah ini harus diporsir dengan genjotan menuju kamar tercinta dan langsung tertidur.
Selamat dan sukses untuk gelaran Pasar Imlek Semawis 2017 Semarang. Untuk review acaranya, saya belum buat. Sementara masih
foto-foto yang saya share di blog dotsemarang.
...
Sebagai seorang bloger, tentu acara ini sangat menarik dari segi konten. Namun sebagai bloger biasa yang menggunakan domain gratisan, saya berharap acara seperti ini mau menggandeng bloger. Seperti akses masuk lokasi pembukaan yang hanya diperbolehkan untuk undangan atau media resmi saja.
Kalau bisa digandeng secara resmi, tentu saya sudah mempersiapkan diri. Khususnya dari segi pakaian dan kehadiran. Mungkin ini tantangannya setiap event.
Saya harus akui, media sosial yang terus berkembang rasanya tak perlu segitu besar harus menggandeng bloger. Semua orang bisa berbagi tanpa ada ikatan. Dan itu menariknya.
Mungkin saya harus belajar menjadi besar lagi untuk beberapa waktu ke depan. Biasanya bloger yang digandeng itu adalah bloger terkenal dan punya nama, serta tidak gratisan platformnya.
Cek info Semarang di blog dotsemarang
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar