Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Selamat Tahun Baru 2017


Bagaimana kamu merayakan malam pergantian tahun baru semalam? Saya menghabiskan malam di rumah saja dan menonton pertandingan Manchester United melawan Middlesbrough. Lalu, mengambil banyak momen kembang api dari smartphone saya. 

Sudah 3 tahun terlewati, saya menghabiskan malam tahun baru di rumah. Tahun 2016 sebenarnya agak mending, saya sempat keluar sore harinya. Saya baru baca cerita ini tadi di sini.

Tahun ini, tidak ada keluarga si pemilik rumah yang datang. Kecuali pasangan si Difa, dan keluarga kecil si Karin yang sangat bahagia. Adik bungsu si Difa, merayakan tahun baru di luar. Dan tahu apa yang dilakukan si Amar? Dia tidur seperti saya 2 tahun lalu. Kali ini karna sakit. Saya jadi bingung, kenapa hidup saya seolah tercopy paste.

Klimaks, pertandingan MU

Tahun baru ini jatuh pada malam minggu dan hujan lagi. Apakah ini doa para jomblo seperti saya atau karna goblin sedang menangis? Bercanda, kok. Soal hujan benaran, itu semalaman malah.

Satu-satunya alasan saya tidak memustuskan tidur di awal malam adalah menunggu pertandingan MU yang akan dimulai jam 10 malam. Kopi sudah saya habiskan, dan tentu rasa kantuk akhirnya kalah juga.

Karena tv biasa yang digunakan buat ditonton sedang ada tamu, saya terpaksa menonton streaming lewat ponsel. Kekurangan nonton bola live streaming dari hape adalah kecepatan twitter lebih cepat mengabarkan daripada menonton tv streaming. 

Pertandingan kali ini benar-benar membuat klimaks. MU tertinggal 1-0 dan pertandingan akan berakhir beberapa menit. Sedangkan jam sudah menunjukkan pergantian tahun baru, suara-suara kembang api bertalu-talu bergantian menghiasi langit di kota Semarang.

Saat memutuskan untuk meninggalkan pertandingan, dan memilih mengabadikan malam tahun baru, eh MU malah menang. Saya benar-benar bingung untuk menjelaskan perasaan saya diantara rasa syukur melewati malam tahun baru tidak tidur lagi.

...

Ya begitulah malam tahun baru saya kali ini. Lagi-lagi tidak ada yang istimewa. Saya sudah berencana untuk memposting blog awal tahun, ternyata tidak bisa. Jam tidur tidak biasanya membuat saya selesai dengan memotret kembang api, langsung tidur sampai pagi (itu saja kesiangan di atas jam 7).

Meski begitu, saya senang sekali untuk tahun ini. Selain MU menang, saya nggak tidur, rumah rame, dan tentu, doa-doa malam penuh harapan di tahun 2017.

Selamat tahun baru,
Saya berharap terus diberi kesehatan dan rejeki.
Kalau bisa jodoh sekalian, kalau bisa aja lho.

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh