Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Cari Kesibukan Positif Saat Kamu Menunggu Wisuda


[Artikel 7#, kategori Mahasiswa] Beberapa orang yang saya kenal sedang sibuk bekerja sebelum mereka wisuda. Apakah mereka gak ingin istirahat sejenak, beberapa bulan gitu, karena waktu mereka beberapa tahun sebelumnya tersita di bangku kuliah. Mungkin saja, calon sarjana ini tak rela waktunya terbuang percuma.

Bulan Januari 2017, dotsemarang sudah memasukkan 3 acara yang berhubungan dengan bursa kerja. Enak sepertinya era sekarang, lowongan pekerjaan tinggal kita datangi saja dan di sana semua berkumpul menunggu kita menaruh berkas yang mereka butuhkan. 

Buat mereka yang sudah lulus dan bergelar sarjana, acara begini menjadi ladang emas ketika impian mereka bekerja di perusahaan besar tidak tersampaikan. Dan saya hanya akan melihat satu persatu orang yang pergi dari kota tempat saya tinggali. Menyenangkan, bukan?

Golongan orang yang menunggu

Berkebalikan dengan mereka yang sudah lulus dan diwisuda, ada sebagian golongan yang disebut sedang menunggu kelulusan dan diwisuda.

Saya melihat sebagian kecil dari golongan ini. Namun patut disayangkan adalah sebagian kecil golongan ini tidak memanfaatkan waktu luang mereka saat menunggu tanggal sidang atau wisuda.

Padahal, waktu yang tersisa banyak ini memberikan kesempatan menyempurnakan cita-cita atau impian saat diterima kerja nanti. Buku yang ditaruh di bawah meja yang dibeli dengan semangat tinggi hanya jadi pelengkap saja setelah tugas akhir kelar dikerjakan.

Mungkin golongan ini tinggal menunggu klimaksnya saja setelah mendapat gelar wisuda. Ada yang beruntung punya jejaring kekeluargaan yang bisa menempatkan diri mereka dalam sebuah lingkungan pekerjaan dan ada pula yang mungkin sangat bekerja keras melamar dari tempat satu ke tempat lain.

Atau event lowongan pekerjaan di kota tempat tinggal menjadi ladang emas untuk mengumpulkan daftar perusahaan yang ingin dimasuki.

Waktu adalah uang dan uang adalah waktu

Buat sebagian orang yang hidupnya terjamin atau beruntung, tentu tidak perlu bekerja keras. Waktu mereka yang terbuang dari pertama kuliah hingga lulus akan terbayar dengan semangat bekerja nantinya.

Untuk saya, waktu adalah uang. Karena uang buat saya masih sulit mengisi dompet yang dibawa tiap hari saat keluar. Bagaimana dengan mereka yang membuat uang menjadi waktu? Tentu rasanya menyenangkan.

Cari kesibukan positif

Di luar sana banyak sarjana yang menganggur atau orang-orang yang tidak dapat melanjutkan ke tingkat lebih tinggi dengan berbagai alasan tertentu.

Saya selalu melihat bangku yang diisi seseorang duduk seharian atau ketiduran lagi meski jam tidurnya sudah lebih dari cukup. Mungkin saya marah dan sedih, tapi itu tentu tak berguna baginya.

Beruntunglah punya orang tua yang secara materi bisa membantu. Adik-adik yang ceria dan sudah berkeluarga. Meski menolak anggapan hidup adalah sesuatu yang dikerjakan sendiri, mereka tetap beruntung ketimbang saya.

Ada juga mereka yang menunggu wisuda membuat dirinya sangat sibuk dan membuang waktu istirahatnya yang sudah merenggut waktunya selama bertahun-tahun.

Cobalah cari kesibukan positif yang membuatmu produktif atau bisa mengisi uang jajan sekedar membeli uang rokokmu. Duniamu yang begitu indah hari ini, saya doakan akan terus terisi terus menerus.

...

Intinya adalah kamu tidak boleh membuang waktumu dengan percuma saat proses wisudamu tinggal menghitung waktu. Buatlah sesibuk mungkin karena tidak ada hari esok untuk bersenang-senang.

Kamu punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain, maka keluarkanlah bakat tersebut. Asah terus menerus sehingga saat kesempatan datang setelah mendapat gelar sarjana, hidupmu tidak sia-sia.

Kamu yang begitu berjuang atas nama kemanusiaan, integritas, ekosistem kreatif selama duduk di bangku kuliah itu rasanya percuma ketika kamu memutuskan diri terjerembab pada yang tidak kamu suka dalam dunia kerja nantinya.

Bekerja keraslah hari ini sebelum memutuskan pensiun.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng