Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Menjadi Lebih Baik


Rasanya semua orang akan melakukan yang terbaik di tahun ini. Melangkah maju, tahap demi tahap. Dan percaya diri bahwa kita mampu melakukannya. Mungkin agak sulit, tapi saya yakin semua akan bisa dilewati dengan catatan konsisten.

Pria berkamata yang tanggal lahirnya menjadi password ini, kini, memasuki usia 27 tahun. Pria ini punya harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Memang kata itu tak pernah terucap, karena saya tahunya malah dari socmed. Beginilah potret anak muda sekarang, terutama tahun 2017. Orang terdekat bukanlah orang yang akan mendengar apa yang diucap.

Ngomongin soal menjadi lebih baik, saya pun juga ingin menjadi lebih baik. Meski harus meninggalkan orang-orang yang memperhatikan saya. Tapi saya yakin, saya tak pernah merasa meninggalkan. Yang ada, saya berharap ada seseorang yang hadir tetap mengulurkan tangan dan perhatian meski saya cuek. Nyatanya, itu hanya ada di film-film.

Menjadi lebih baik berarti kita berubah dari A ke B atau selanjutnya. Pria berkacamata itu seharusnya bangga ada yang memberitahu dia kemana arah yang benar, meski agak ngesalin. Toh, itu tetap namanya sebuah perhatian.

Bayangkan saya sendiri yang mengikrarkan tahun ini ingin lebih baik. Bukannya jadi lebih baik, saya seolah terlihat sombong dengan kemampuan yang dimiliki sendiri. Kadang saya juga kesal ketika melihat status orang-orang saling sindir menyindir. Kenapa tidak katakan saja langsung sama orangnya.

Hidup saya selalu serba salah yang hingga sekarang menjunjung prinsip tidak usah main belakang. Katakan saja di depan, toh soal marah atau tersinggung, kita lihat itu sampai mana persoalannya. Ketimbang diam-diam bicara dibelakang atau nyindir di socmed.

Menjadi lebih baik berarti juga kita harus mampu menurunkan ego, bertanggung jawab kepada waktu, dan peduli dengan hal-hal remeh yang disaat remaja itu tidak penting.

Kini pertanyaannya, apakah bisa menjadi lebih baik?
Hmm.. seharusnya bisa, sih.

*Terkadang kita harus berubah untuk menghargai jerih payah orang lain yang mau peduli denganmu, selamat merayakan hari jadi, bro".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat