Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menjadi Lebih Baik


Rasanya semua orang akan melakukan yang terbaik di tahun ini. Melangkah maju, tahap demi tahap. Dan percaya diri bahwa kita mampu melakukannya. Mungkin agak sulit, tapi saya yakin semua akan bisa dilewati dengan catatan konsisten.

Pria berkamata yang tanggal lahirnya menjadi password ini, kini, memasuki usia 27 tahun. Pria ini punya harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Memang kata itu tak pernah terucap, karena saya tahunya malah dari socmed. Beginilah potret anak muda sekarang, terutama tahun 2017. Orang terdekat bukanlah orang yang akan mendengar apa yang diucap.

Ngomongin soal menjadi lebih baik, saya pun juga ingin menjadi lebih baik. Meski harus meninggalkan orang-orang yang memperhatikan saya. Tapi saya yakin, saya tak pernah merasa meninggalkan. Yang ada, saya berharap ada seseorang yang hadir tetap mengulurkan tangan dan perhatian meski saya cuek. Nyatanya, itu hanya ada di film-film.

Menjadi lebih baik berarti kita berubah dari A ke B atau selanjutnya. Pria berkacamata itu seharusnya bangga ada yang memberitahu dia kemana arah yang benar, meski agak ngesalin. Toh, itu tetap namanya sebuah perhatian.

Bayangkan saya sendiri yang mengikrarkan tahun ini ingin lebih baik. Bukannya jadi lebih baik, saya seolah terlihat sombong dengan kemampuan yang dimiliki sendiri. Kadang saya juga kesal ketika melihat status orang-orang saling sindir menyindir. Kenapa tidak katakan saja langsung sama orangnya.

Hidup saya selalu serba salah yang hingga sekarang menjunjung prinsip tidak usah main belakang. Katakan saja di depan, toh soal marah atau tersinggung, kita lihat itu sampai mana persoalannya. Ketimbang diam-diam bicara dibelakang atau nyindir di socmed.

Menjadi lebih baik berarti juga kita harus mampu menurunkan ego, bertanggung jawab kepada waktu, dan peduli dengan hal-hal remeh yang disaat remaja itu tidak penting.

Kini pertanyaannya, apakah bisa menjadi lebih baik?
Hmm.. seharusnya bisa, sih.

*Terkadang kita harus berubah untuk menghargai jerih payah orang lain yang mau peduli denganmu, selamat merayakan hari jadi, bro".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh