Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kerja, kerja dan kerja


[Artikel 35#, kategori Motivasi] Peruntungan hidup saya tahun ini yang bakalan menginjak kepala 31 sepertinya belum berubah. Pikiran boleh tenang setelah menulis, jiwa boleh sehat karena telah berolahraga, tapi tuntutan tentang bagaimana menghasilkan uang itu ternyata sangat diperlukan. Mengapa?

Ini bukan saya terlalu gila uang atau harta dan bla..bla. Pekerjaan ngeblog yang saya yakini ini belum menghasilkan sesuatu yang besar. Apalagi lingkungan keluarga di sana, sangat membutuhkan uluran tangan saya.

Ingin sehat, beli vitamin pake uang. Ingin membahagiakan orang lain dengan traktir kopi, itu perlu uang. Ingin buat nyaman saudara, koneksi Internet juga butuh uang. Ingin kerja rajin dengan nulis blog, tetap saja butuh uang buat beli pulsa perbulan. Ah.. gak nyantai banget kalau begini.

Jadi saya pikir tahun ini saya ingin lebih banyak kerja-kerja saja. Kerjanya apa? Ya nulis blog. Kalau kerja lain, saya sepertinya belum sepakat sama bakat. Karena bakat yang saya yakini sudah terlalu jauh dan saya tidak ingin menyerah begitu saja sekarang.

Sepertinya saya mulai banyak pikiran dan berpikir merasa kehilangan itu lebih baik saat ini ketimbang sakit dibelakang.

Yuk, mari kita kerja dan kerja.
Sesekali nonton drama Korea
*Alah...
**Haa..haha..


Motivasi lainnya :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat