Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Idulfitri 1444 H

[Artikel 12#, kategori Lebaran] Perbedaan masih mewarnai lebaran tahun ini kala merayakan lebih awal atau mengikuti saran pemerintah. Saya? Mengikuti saran pemerintah saja, hari Sabtu tanggal 22 April 2023. Indahnya Indonesia.

Sudah 16 tahun saya tinggal di Kota Semarang, dan ini kali pertama pemilik rumah atau keluarga merayakan idulfitri di rumah. Kesunyian yang biasanya saya lalui, sekarang tampak begitu ramai.

Entah apa yang dipikirkan pemilik rumah, apakah itu bentuk dukungan buat si bungsu atau karena kepentingan yang bisa diselesaikan secepatnya mengenai persoalan rumah.

Sebuah perbedaan

Saya tidak mengerti dengan perasaan saya sendiri lebaran kali ini. Apakah saya harus bahagia atau sebaliknya. Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, seharusnya saya pulang kampung. Menanggalkan harta terbesar saya agar dekat dengan mereka. Ya, harta itu adalah kesunyian.

Namun itu tidak saya lakuin. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, saya tidak ada keinginan pulang. Padahal tahun ini saya punya alasan besar untuk bertemu keluarga (ziarah). 

Saya merasa sedih karna tertahan akan realitas yang saya alami, terutama dari saudara sendiri. Saya masih tidak terima dengan apa yang mereka lakukan (menghancurkan kepercayaan). 

Sisi lain, rumah yang tampak hangat ada di sini. Pemandangan yang tidak pernah saya rasakan meski status saya bukan anak kandung mereka. 

Saya tidak bangga dengan status itu. Dengan umur di atas 30 tahun, malah saya inginnya tetap sendirian saja. Tidak ribet urusan ini dan itu. Menempatkan diri sesuai porsi atau bekerja keras sendiri yang seharusnya saya dapat mengoptimalkan diri sendiri.

Kebahagiaan yang saya terima selalu ada pengorbanan yang tidak bisa dihindari. Puk puk buat diri saya yang menjalani lebaran masih sendiri.

...

Saya tidak tahu apakah dosa-dosa saya akan diampuni Allah SWT. Saya terus berharap, tiap doa terucap dapat mengurangi setidaknya. Saya bukan anak berbakti atau muslim taat, saya hanya beranggapan bahwa saya bisa bermanfaat buat orang lain.

Selamat Idulfitri 1444 H. Maafkan saya bila ada salah, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Saya mengerti tidak mudah memaafkan, tapi saya percaya kita semua adalah orang baik.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun