Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Halo April 2023

[Artikel 116#, kategori catatan] Awal bulan April, kita sudah memasuki hari ke-10 berpuasa. Banyak kekhawatiran yang saya rasakan dan berharap itu tidak jadi kenyataan. Sudah berat saja menyapa awal bulan. 

Luar biasa menjalani puasa hingga hari ke-10 ini, terutama aktivitas dotsemarang yang terus menerus mendapatkan undangan berbuka puasa dari hotel. Meski melelahkan, saya menikmatinya.

Kekhawatiran

Sudah bertahan sekuat tenaga, akhirnya pecah juga puasa. Bukan karena maag kali ini, tapi batuk yang belum kunjung reda semenjak awal berpuasa. 

Saya sangat khawatir sekarang. Terutama orang yang saya percayai merusak kepercayaan saya. Entah apa yang dipikirkannya setelah usaha saya seolah tidak berarti baginya. 

Saya sedang berbicara tentang keluarga saya, bukan dia atau gebetan. Status saya masih single, jadi tidak perlu ini yang kamu perhatikan.

Kekhawatiran saya soal uang yang katanya tak dapat membeli segalanya ternyata dapat mengkhianati siapa saja. Tidak peduli keluarga atau persahabatan, itu sangat menyakitkan.

Setahun ke depan, saya harus membayar hutang-hutang meski bukan saya yang berhutang. Berat, andai saja saya gagal mengisi isi dompet. Saya bertanya-tanya, kenapa saya yang harus membayarnya.

Lebaran dipastikan saya akan di Ibu Kota saja. Tidak pergi ke mana-mana karena saya sadar, kerja keras saja tidak akan berguna kala ada yang dikhawatirkan.

...

Sehat-sehat ya badan. Meski penghasilan saya receh, semoga saja bisa segera terlepas dari genggaman hutang. Jangan sampai harta satu-satunya yang saya dapatkan tahun lalu harus tergadai.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Akhirnya Mereka Mudik Juga

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions