Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Dampak Mini Soccer Terhadap Futsal

[Artikel 115#, kategori futsal] Sudah hampir 3 bulan terakhir ini, rekan-rekan futsal yang rutin bermain mendadak absen alias tidak bermain. Awalnya saya pikir mungkin karena kesibukan atau masalah pribadi. Namun ternyata karena sebagian ada yang aktif di mini soccer.

Perubahan tren dalam olahraga begitu cepat terasa. Padahal 2 tahun belakangan saya sangat menikmati futsal hingga mengubah posisi dari pemain tengah menjadi kiper, sekarang malah ada mini soccer.

Khususnya di Kota Semarang yang terus bertumbuh tempat-tempat baru (mini soccer). Tak ada yang salah sebenarnya. Suatu hari saya mungkin juga akan mencobanya.

Dampak 

Hingga tulisan ini diposting, saya belum sama sekali mencoba bermain di mini soccer. Dari sisi jumlah pemain dan lapangan, tampaknya lebih menantang dan menyenangkan.

Itu nanti, biarkan dulu. Mari bicara tentang dampaknya ke arena futsal yang saya geluti. Bila biasanya main ada banyak tim, 4-5 tim, sekarang hanya ada 2-3 tim saja (1 tim 6 orang).

Karna semakin berkurangnya tim, durasi waktu yang disewa biasanya 3 jam, sekarang terpaksa dipangkas hanya 2 jam. 

Itu melelahkan jika bermain hingga 3 jam dan futsal dikelola dengan bayar patungan tiap pemain. Jadi, dipangkas saja agar tidak nombok juga.

Sangat terasa sekali, bukan? Entah dengan orang-orang futsal lainnya, saya tidak mengerti. Tidak semua akan terkena dampak yang sama.

Umur pemain yang bermain futsal bersama saya rata-rata di atas 30 tahun. Dari sisi fisik juga berpengaruh, tidak heran mereka yang masih berusia di bawahnya akan mencari tantangan yang lebih menyenangkan (mini soccer).

...

Mini soccer adalah tren olahraga yang sedang berkembang. Kota Semarang sendiri juga memiliki beberapa tempat yang menyediakan fasilitas tersebut.

Tiap perubahan, tentu memiliki dampaknya. Kita hanya perlu melihatnya dan memilih untuk bertahan atau mencoba sesekali.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun