Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Dampak Mini Soccer Terhadap Futsal

[Artikel 115#, kategori futsal] Sudah hampir 3 bulan terakhir ini, rekan-rekan futsal yang rutin bermain mendadak absen alias tidak bermain. Awalnya saya pikir mungkin karena kesibukan atau masalah pribadi. Namun ternyata karena sebagian ada yang aktif di mini soccer.

Perubahan tren dalam olahraga begitu cepat terasa. Padahal 2 tahun belakangan saya sangat menikmati futsal hingga mengubah posisi dari pemain tengah menjadi kiper, sekarang malah ada mini soccer.

Khususnya di Kota Semarang yang terus bertumbuh tempat-tempat baru (mini soccer). Tak ada yang salah sebenarnya. Suatu hari saya mungkin juga akan mencobanya.

Dampak 

Hingga tulisan ini diposting, saya belum sama sekali mencoba bermain di mini soccer. Dari sisi jumlah pemain dan lapangan, tampaknya lebih menantang dan menyenangkan.

Itu nanti, biarkan dulu. Mari bicara tentang dampaknya ke arena futsal yang saya geluti. Bila biasanya main ada banyak tim, 4-5 tim, sekarang hanya ada 2-3 tim saja (1 tim 6 orang).

Karna semakin berkurangnya tim, durasi waktu yang disewa biasanya 3 jam, sekarang terpaksa dipangkas hanya 2 jam. 

Itu melelahkan jika bermain hingga 3 jam dan futsal dikelola dengan bayar patungan tiap pemain. Jadi, dipangkas saja agar tidak nombok juga.

Sangat terasa sekali, bukan? Entah dengan orang-orang futsal lainnya, saya tidak mengerti. Tidak semua akan terkena dampak yang sama.

Umur pemain yang bermain futsal bersama saya rata-rata di atas 30 tahun. Dari sisi fisik juga berpengaruh, tidak heran mereka yang masih berusia di bawahnya akan mencari tantangan yang lebih menyenangkan (mini soccer).

...

Mini soccer adalah tren olahraga yang sedang berkembang. Kota Semarang sendiri juga memiliki beberapa tempat yang menyediakan fasilitas tersebut.

Tiap perubahan, tentu memiliki dampaknya. Kita hanya perlu melihatnya dan memilih untuk bertahan atau mencoba sesekali.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh