Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pertama Kali Main Mini Soccer

[Artikel 1#, kategori mini soccer] Akhirnya untuk pertama kalinya bermain mini soccer. Meski dengan banyak wajah baru, rasa percaya diri saya tetap ada. Entahlah, saya tidak mengerti. Mungkin pengalaman bermain sepak bola di masa lalu yang membuatnya merasa tidak asing.   

Sabtu pagi (16/9), baru kali ini saya bermain bola pagi-pagi sekali. Jadwal yang diberitahukan rekan yang mengajak saya sekitar pukul 06.00. Berarti saya harus datang setengah jam sebelumnya. Ditambah jaraknya tidak dekat dengan Simpang Lima yang patokannya dekat dengan rumah.

Akhirnya coba juga

Sudah beberapa kali tawaran main bareng, akhirnya kali ini tidak bisa ditolak. Kebanyakan ditolak alasannya karena tempatnya jauh dan iurannya yang sangat besar. Memang ada yang sampai bilang nggak papa, ikut main saja. 

Berbeda dengan futsal, terkadang saya selalu jujur andai tidak punya uang dan dibantu rekan sesama untuk iuran. Saya tidak akan melupakan mereka.

Kembali ke mini soccer yang berada di Ngaliyan ini, bila biasanya main sore atau malam hari, kali ini pagi hari. Bayangkan dari rumah setengah 6 pagi. Ditambah jarak yang lumayan jauh apabila naik bersepeda.

Karna pagi buta yakin tidak ada polisi, gasss lah tanpa pikir panjang dengan sepeda motor. Untung selamat meski dingin menusuk badan.

The Champions Stadium Semarang

Baru kali ini juga main bola dengan terik matahari. Jadwalnya sendiri dari jam 6-8 pagi. Seperti biasa, setengah jam lewat baru mulai main (06.30). 

Oh ya, nama tempatnya The Champions Stadium Semarang. Suasananya menyenangkan, mirip di luar negeri karena memiliki latar perbukitan.

Setelah beberapa menit, saya baru bisa ngerti. Ini mini soccer, bukan futsal. Jadinya saat bola keluar, bukan ditendang. Tapi dilempar seperti main sepak bola.

Beda mini soccer dan futsal

Jumlah pemainnya 7 orang seharusnya, tapi yang datang pada semangat jadinya digenapkan 8 orang masing-masing. Total ada 16 orang di lapangan dan itu masih terlihat banyak ruang.

Saya lupa sepatu yang saya pakai masih sepatu buat futsal dan semalam Kota Semarang habis hujan. Terpaksa terlihat konyol karena jatuh sendiri saat mengejar atau saat ingin menghalau bola. Pantat sakit sampai rumah.

Saya menikmati, tapi belum memutuskan untuk rutin di mini soccer. Entahlah bagaimana ke depannya. Soalnya sudah rutin futsal 3 kali seminggu. 

Tubuh sudah tidak muda lagi. Jari jemari masih cedera, lutuh bengkak sebelah kiri dan kanan nyeri. Dan jempol kaki juga masih bengkak. Ditambah pantat juga karena mini soccer. Sehat selalu badan.

...

Menyenangkan sekali tiap merasakan pengalaman pertama kali. Saya tidak menyangkalnya, meski dari sisi ongkos dan jarak termasuk memberatkan buat saya yang terbilang memiliki masalah isi dompet.

Saya melihatnya dari sisi bisnis, itu adalah peluang yang manis. Apalagi harga sewa lapangan yang sampai bisa meraup setengah juta hanya dalam 1 jamnya (sewa lapangan). 

Artikel terkait :

  • Belum tersedia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun