Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Halo, September 2023

[Artikel 122#, kategori catatan] Badan terasa berat pagi ini menyapa awal bulan September yang jatuh pada hari Jumat. Maklum, semalam habis futsal. Kamis terakhir di bulan Agustus. Menyenangkan sekali main semalam, plus ada yang fotoin kami saat bermain.

Pagi ini (1/9), bulan tampak terlihat besar di langit yang sudah terang. Apakah harus mengambil gambarnya saya pikir saat melihatnya. Semoga ini pertanda baik.

Rejeki yang terhambat

Meninggalkan bulan Agustus dengan berbagai acara yang tidak satu pun bisa dimonetisasi itu sangat tidak meng-enakkan. Ada saja yang menghambat rasanya.

Padahal ada beberapa event besar. Jangankan dihubungi, dilirik saja seperti niscaya. Apakah pengaruh dotsemarang semakin tenggelam saja.

Hutang

Sepanjang bulan Agustus saya memikirkannya. Bagaimana caranya saya bisa membayar hutang saya yang tidak saya lakukan. Untuk bulan September rasanya masih aman karena masih ada tabungan, entah bulan berikutnya.

Saya mau marah, tapi saudara saya menghilang bak ditelan bumi. Maksudnya nomor yang dihubungi sepertinya diblokir. 

Seorang yang pernah saya sangat cintai pun sulit membantu. Seakan masa lalu tidak pernah terjadi. Entah kenapa dulu saya menyukainya.

Bergelut

Tak banyak pendapatan yang saya dapatkan sebagai bloger bulan Agustus kemarin. Entah bagaimana dengan bulan September ini. 

Sepertinya pun, saya akan terus bergelut dalam pikiran bagaimana mendapatkan uang. Dulu alasan mengumpulkan uang untuk masa depan seperti pernikahan.

Sekarang, saya hanya ingin melunasi hutang dari SPinjam. Saya memang sedang tertekan, tapi saya masih tenang dan baik-baik saja. 

Apakah saya harus menjual motor yang sudah tidak pernah dipakai lagi yang berada di belakang rumah untuk menutupi hutang?

Semoga saja, tidak. Itu adalah motor pemberian.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile