Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ketidakmampuan

[Artikel 123#, kategori catatan] Ternyata sudah sampai di sini juga. Waktu yang terus berlalu, membuat sebagian orang melaju. Saya? Bertahan dengan ego dan makin tertinggal. Saya akui sudah tidak mudah dan sangat menderita apabila harus dipaksakan.

Dulu saat mengenal ekosistem bloger, saya sangat bersemangat sampai-sampai banyak mengorbankan banyak mimpi. Salah satunya kuliah. Saya tidak menyesal karena itu adalah keyakinan yang berdasar.

Namun entah kenapa saat ini, keyakinan itu perlahan sedikit memudar. Bukan karena saya sudah malas nulis atau tidak konsisten. Melainkan tekanannya seperti yang saya singgung di awal paragraf.

Pekerjaan untuk bloger sekarang tidak datang hanya dalam sebuah tulisan, tapi juga membuat cerita lewat video. 

Serba keterbatasan

Akhirnya saya menyalahkan keterbatasan yang saya miliki. Mulai dari perangkat yang kurang kompetibel hingga skill yang sebenarnya tidak masalah, hanya saja tuntutannya yang buat masalah.

Sebagai orang yang menjunjung tinggi konsistensi, pekerjaan di dotsemarang semua sudah terjadwal. Namun saat ada pekerjaan berbayar yang mengharuskan publish secepatnya, saya merasa terbebani.

Akhirnya semua jadi berantakan. Postingan dotsemarang keteteran, pekerjaan berbayar tidak dikerjakan secara maksimal. Saya harus memilih sekarang.

Ketidakmampuan

Rasanya tahun ini saya kalah segalanya. Terasa berat dan menjadi beban saat semua diambil demi agar dibayar. Semoga lekas bangkit diri saya atas ketidakmampuan yang saya alami sekarang. Sungguh, itu jadi dilema sekarang.

Maafkan saya di masa depan apabila kembali membaca ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun