Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Kembali Mengonsumsi Quaker di Tahun 2025

[Artikel 14#, kategori Produk] Saya tidak sengaja sebenarnya kembali membelinya usai melihat harganya yang lagi promo di bawah 40 ribu. Kebenaran, saya sedang di minimarket yang jauh dari tempat tinggal untuk mendatangi acara di Mal Tentrem di akhir pekan, Sabtu kemarin (1/2).

Quaker, nama produk yang familiar karena saya pernah mengonsumsinya pada tahun 2020. Bahkan, menemukan produk serupa namun harga lebih murah. Entah kenapa akhirnya saya berhenti memakan produk dari gandum tersebut.

Kini, pikiran saya mendadak diajak berpikir keras. Menimbang segala hal demi meringankan pengeluaran bulanan. Dengan pertimbangan tersebut, saya membawanya ke meja kasir dan membayarnya di sana.

Tidak ada timun bulan Februari

Karena sudah membeli Quaker, saya berinisiatif tidak membeli timun yang biasanya membelinya tiap minggu. Harganya 7 ribu dan dikonsumsi selama sepekan.

Karena tujuannya mengincar serat, maka adanya Quaker bisa menutupin kebutuhan serat di tubuh saya. Apalagi makan timun 1 hari sekali akhir-akhir ini tidak mampu membuat saya merasa nyaman saat pergi ke toilet.

Mungkin ini solusi pendeknya dan juga bagaimana saya mengatur pengeluaran. Ya, semoga saja ini sesuai harapan dan saya bisa lebih hemat lagi.

📝 Update 18 Februari : Lagi-lagi di luar harapan yang tidak terbukti. Niatnya ingin melewati bulan Februari dengan Quaker. Eh, pertengahan bulan sudah habis aja. Gagal lagi deh.

Ya, rencananya dimakan untuk memenuhi serat saja sehingga makannya pelan-pelan. Tapi seiring waktu, malah sering kelaparan dan terpaksa dimakan. Ketimbang beli jajan lagi, yasudah akal pikiran mengiya-iyakan saja.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya