Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Mencoba Oatmeal Merek Captain Oats

[Artikel 6#, kategori Produk] Ini adalah bulan kedua saya mencoba oatmeal merek Captain Oats setelah sebelumnya, selama 2 tahun membuat sarapan oatmeal dengan merek Quaker. Saya mendapatinya tidak sengaja saat ingin membeli oatmeal di minimarket. 

Oatmeal Quaker saya sudah habis bulan ini (Juni) dan berencana membelinya. Saya tidak tahu bahwa ada perbedaan besar antara Alfamart biasa dan Alfamidi. 

Captain Oats hingga bulan kedua saya beli, hanya didapatkan di Alfamidi. Sedangkan bila dicari di Alfamart biasa, produk ini tidak ada.

Tergiur murah dan gratis 200 gram

Entah sejak kapan mental hemat saya jadi referensi utama untuk memilih. Apalagi oatmeal yang sudah 2 tahun menemani saya harus tersingkirkan oleh produk yang baru pertama kali saya temui.

Meski Captain Oats sudah ada sejak tahun 1960-an, entah kapan ada di Indonesia, baru kali ini saya menemukannya. Referensi oatmeal yang mudah dilihat di semua minimarket tentunya adalah Quaker. Wajar saya baru melihatnya kala mampir ke minimarket yang lebih besar (Alfamidi).

Saat Captain Oats mencuri perhatian saya, di situ saya melihat harga yang tertera lebih murah dari merek sebelah. Harganya cuma Rp40.700. Ditambah tulisan gratis 200 gram, siapa tidak kepincut kala hemat adalah prioritas agar dompet tetap terisi.

Kandungan gizi

Salah satu alasan memilih oatmeal sejak awal mengkonsumsinya adalah serat yang terkandung. Maklum, saya bukan tipe pria yang rajin memasak atau ahli di sana (memasak). Pilihan itu yang saya ambil akhirnya.

Silahkan simak sendiri kandungan gizi dari Captain Oats dari gambar di bawah ini. Yang penting, jangan berlebihan untuk mendapatkan nilai gizinya. Semua yang berlebihan tentu berakibat buruk.

Dikatakan oatmeal adalah makanan sehat, khususnya yang ingin diet. Dan juga, dapat mengontrol tekanan darah dan menurunkan kolestrol LDL.

...

Tidak ada perbedaan besar antara kedua merek, kecuali jumlah isinya yang lebih banyak untuk Captain Oats. Saya sendiri bukan orang yang mengkonsuminya sebagai menu utama sarapan. Hanya sebagai hidangan pendamping saja sebelum bekerja dini hari.

Sama seperti Quaker, produk Captain Oats ternyata juga banyak varian. Tapi sudahlah, sementara yang ini aja dulu. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Kembali ke Jogja: Pulang