Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...

Mencoba Oatmeal Merek Captain Oats

[Artikel 6#, kategori Produk] Ini adalah bulan kedua saya mencoba oatmeal merek Captain Oats setelah sebelumnya, selama 2 tahun membuat sarapan oatmeal dengan merek Quaker. Saya mendapatinya tidak sengaja saat ingin membeli oatmeal di minimarket. 

Oatmeal Quaker saya sudah habis bulan ini (Juni) dan berencana membelinya. Saya tidak tahu bahwa ada perbedaan besar antara Alfamart biasa dan Alfamidi. 

Captain Oats hingga bulan kedua saya beli, hanya didapatkan di Alfamidi. Sedangkan bila dicari di Alfamart biasa, produk ini tidak ada.

Tergiur murah dan gratis 200 gram

Entah sejak kapan mental hemat saya jadi referensi utama untuk memilih. Apalagi oatmeal yang sudah 2 tahun menemani saya harus tersingkirkan oleh produk yang baru pertama kali saya temui.

Meski Captain Oats sudah ada sejak tahun 1960-an, entah kapan ada di Indonesia, baru kali ini saya menemukannya. Referensi oatmeal yang mudah dilihat di semua minimarket tentunya adalah Quaker. Wajar saya baru melihatnya kala mampir ke minimarket yang lebih besar (Alfamidi).

Saat Captain Oats mencuri perhatian saya, di situ saya melihat harga yang tertera lebih murah dari merek sebelah. Harganya cuma Rp40.700. Ditambah tulisan gratis 200 gram, siapa tidak kepincut kala hemat adalah prioritas agar dompet tetap terisi.

Kandungan gizi

Salah satu alasan memilih oatmeal sejak awal mengkonsumsinya adalah serat yang terkandung. Maklum, saya bukan tipe pria yang rajin memasak atau ahli di sana (memasak). Pilihan itu yang saya ambil akhirnya.

Silahkan simak sendiri kandungan gizi dari Captain Oats dari gambar di bawah ini. Yang penting, jangan berlebihan untuk mendapatkan nilai gizinya. Semua yang berlebihan tentu berakibat buruk.

Dikatakan oatmeal adalah makanan sehat, khususnya yang ingin diet. Dan juga, dapat mengontrol tekanan darah dan menurunkan kolestrol LDL.

...

Tidak ada perbedaan besar antara kedua merek, kecuali jumlah isinya yang lebih banyak untuk Captain Oats. Saya sendiri bukan orang yang mengkonsuminya sebagai menu utama sarapan. Hanya sebagai hidangan pendamping saja sebelum bekerja dini hari.

Sama seperti Quaker, produk Captain Oats ternyata juga banyak varian. Tapi sudahlah, sementara yang ini aja dulu. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Perjalanan Pulang Pergi ke Hotel The Wujil Resort & Conventions

Review Film Tum Bin 2 (2016)