Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Obsesi Argentina Jadikan Messi Sempurna

[Artikel 50#, kategori sepakbola] Lengkap sudah gelar juara yang diraih sang SUPER FANTASISTA, Lionel Messi. Ia berhasil membawa negaranya meraih Copa America 2021. Selain terasa istimewa karena gelar perdananya di ajang internasional, kemenangan di tanah Brazil memberi sesuatu yang tidak terlupakan buatnya.

Sebagai pemain terbaik yang saya labeli sebagai super fantasista, andai ia gagal membawa juara negaranya, hidupnya bukan saja tidak sempurna. Tapi juga akan selalu jadi bayang-bayang Cristiano Ronaldo.

Kini, ia adalah laki-laki yang sempurna. Menjadi legenda yang bakal dikenang seumur hidup dan juga panutan buat generasi muda untuk tidak pernah menyerah melakukan yang terbaik selama masih berdiri (punya semangat). Baik itu karir, hobi maupun pekerjaan.

Obsesi Argentina

Ada ketidakpuasan saat saya menyaksikan final Copa Amerika yang finalnya digelar pada tanggal 10 Juli 2021. Itu adalah tanggal istimewa saya yang kembali memulai perjalanan dari nol sebagai pria berumur 35 tahun.

Messi yang kita kenal, maksudnya saya, tidak bermain seperti bayangan yang ia tampilkan saat ia berlabel fantasista atau nomor 10. Kegagalannya di timnas selalu jadi pembicaraan. Mengapa ia berbeda dengan saat bermain bersama Barcelona?

Kali ini pun sama saat berhadapan dengan musuh bebuyutan negaranya. Malah sang fantasista sesungguhnya ada pada diri Neymar. Kerja kerasnya, ditekel bertubi-tubi tapi selalu berusaha. Sayang, Neymar kalah dengan keberuntungannya kali ini.

Gelar juara Copa America bukan saja menjadi gengsi buat Argentina di benua Amerika Selatan. Sesungguhnya adalah obsesi untuk pemain mereka yang tahun ini usianya sudah 34 tahun. Seharusnya sudah tidak bisa lagi mengikuti kompetisi internasional berikutnya, tapi entahlah.

Semua membicarakan pencapaian Messi sebagai individu, bukan Argentina yang memenangi gelar di tanah Brazil. Bukan pelatih Argentina yang diburu foto-fotonya atau dielukan oleh para pemain, tapi Messi yang tawanya lebih sumringah dari biasanya.

Sempurna 

Selama 90 menit di lapangan, Messi tidak terlihat menonjol seperti Neymar atau rekannya yang mencetak gol, Di Maria. Kesempatan satu-satunya yang seharusnya mengunci gelar juara, gagal diselesaikan ketika sudah berhadapan dengan kiper, ia malah terpeleset.

Foto : Twitter @PicHQs (termasuk yang di atas)

Gol Di Maria juga bukan lahir dari umpan yang biasa diberikan seorang pemain nomor 10. Entah apakah karena ia mengemban sebagai pemain superstar, sehingga ia begitu ketat dijaga pemain Brazil, semua gerakannya terasa biasa. 

Ketidaksempurnaan Messi di lapangan pada akhirnya tertutupi dengan gelar yang didapatkan. Semua rekannya bekerja keras, dari kiper hingga pemain tengah yang terus bergiliran mendapatkan kartu kuning hanya untuk mematikan tiap gerakan dari sang fantasista Brazil, Neymar.

Tanggal final

Di Indonesia, final Copa America 2021 digelar Minggu pagi, 11 Juli 2021 jam 07.00 wib. Namun entahlah, kenapa gelar yang diraih Messi disamakan dengan Ronaldo yang juara Eropa tahun 2016.

Mungkin karena beda negara, di Brazil sana masih malam mungkin dan itu memang tanggal 10 Juli. Sama seperti Ronaldo yang juara Piala Eropa bersama Portugal, di Indonesia juga tanggal 11 Juli 2016. Tapi tetap disebut tanggal 10 Juli. Perdebatan yang tidak pernah usai.

Foto : Twitter

...

Selamat, Lionel Messi.
Namamu akan abadi dan selalu dirindu banyak orang.

Jadi, kemana kau akan berlabuh berikutnya setelah kontrak dengan klub sudah selesai?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat