Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Obsesi Argentina Jadikan Messi Sempurna

[Artikel 50#, kategori sepakbola] Lengkap sudah gelar juara yang diraih sang SUPER FANTASISTA, Lionel Messi. Ia berhasil membawa negaranya meraih Copa America 2021. Selain terasa istimewa karena gelar perdananya di ajang internasional, kemenangan di tanah Brazil memberi sesuatu yang tidak terlupakan buatnya.

Sebagai pemain terbaik yang saya labeli sebagai super fantasista, andai ia gagal membawa juara negaranya, hidupnya bukan saja tidak sempurna. Tapi juga akan selalu jadi bayang-bayang Cristiano Ronaldo.

Kini, ia adalah laki-laki yang sempurna. Menjadi legenda yang bakal dikenang seumur hidup dan juga panutan buat generasi muda untuk tidak pernah menyerah melakukan yang terbaik selama masih berdiri (punya semangat). Baik itu karir, hobi maupun pekerjaan.

Obsesi Argentina

Ada ketidakpuasan saat saya menyaksikan final Copa Amerika yang finalnya digelar pada tanggal 10 Juli 2021. Itu adalah tanggal istimewa saya yang kembali memulai perjalanan dari nol sebagai pria berumur 35 tahun.

Messi yang kita kenal, maksudnya saya, tidak bermain seperti bayangan yang ia tampilkan saat ia berlabel fantasista atau nomor 10. Kegagalannya di timnas selalu jadi pembicaraan. Mengapa ia berbeda dengan saat bermain bersama Barcelona?

Kali ini pun sama saat berhadapan dengan musuh bebuyutan negaranya. Malah sang fantasista sesungguhnya ada pada diri Neymar. Kerja kerasnya, ditekel bertubi-tubi tapi selalu berusaha. Sayang, Neymar kalah dengan keberuntungannya kali ini.

Gelar juara Copa America bukan saja menjadi gengsi buat Argentina di benua Amerika Selatan. Sesungguhnya adalah obsesi untuk pemain mereka yang tahun ini usianya sudah 34 tahun. Seharusnya sudah tidak bisa lagi mengikuti kompetisi internasional berikutnya, tapi entahlah.

Semua membicarakan pencapaian Messi sebagai individu, bukan Argentina yang memenangi gelar di tanah Brazil. Bukan pelatih Argentina yang diburu foto-fotonya atau dielukan oleh para pemain, tapi Messi yang tawanya lebih sumringah dari biasanya.

Sempurna 

Selama 90 menit di lapangan, Messi tidak terlihat menonjol seperti Neymar atau rekannya yang mencetak gol, Di Maria. Kesempatan satu-satunya yang seharusnya mengunci gelar juara, gagal diselesaikan ketika sudah berhadapan dengan kiper, ia malah terpeleset.

Foto : Twitter @PicHQs (termasuk yang di atas)

Gol Di Maria juga bukan lahir dari umpan yang biasa diberikan seorang pemain nomor 10. Entah apakah karena ia mengemban sebagai pemain superstar, sehingga ia begitu ketat dijaga pemain Brazil, semua gerakannya terasa biasa. 

Ketidaksempurnaan Messi di lapangan pada akhirnya tertutupi dengan gelar yang didapatkan. Semua rekannya bekerja keras, dari kiper hingga pemain tengah yang terus bergiliran mendapatkan kartu kuning hanya untuk mematikan tiap gerakan dari sang fantasista Brazil, Neymar.

Tanggal final

Di Indonesia, final Copa America 2021 digelar Minggu pagi, 11 Juli 2021 jam 07.00 wib. Namun entahlah, kenapa gelar yang diraih Messi disamakan dengan Ronaldo yang juara Eropa tahun 2016.

Mungkin karena beda negara, di Brazil sana masih malam mungkin dan itu memang tanggal 10 Juli. Sama seperti Ronaldo yang juara Piala Eropa bersama Portugal, di Indonesia juga tanggal 11 Juli 2016. Tapi tetap disebut tanggal 10 Juli. Perdebatan yang tidak pernah usai.

Foto : Twitter

...

Selamat, Lionel Messi.
Namamu akan abadi dan selalu dirindu banyak orang.

Jadi, kemana kau akan berlabuh berikutnya setelah kontrak dengan klub sudah selesai?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh