Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Berkencan dan Menikah adalah Kemewahan


[Artikel 3#, kategori pria 32 tahun] Bagi spesies seperti saya, judul halaman ini benar-benar menggambarkan apa yang sedang saya alami sebagai pria berumur 32 tahun. Kalimat itu terinspirasi dari drama Korea. Apakah sudah sampai titik ini kehidupan asmara saya?

Ternyata tidak mudah memproduksi cerita di umur sekarang. Terakhir saya menulis tentang kategori pria 32 tahun itu pada bulan Juli dan halaman ini merupakan yang ketiga. Sangat kehilangan ide meski saya sendiri yang menjalaninya.

Kemewahan 

Saya bukannya kehilangan krisis percaya diri terhadap lawan jenis atau berpikir tentang saya sebagai jomblo yang terlalu penakut mendekatin wanita.

Sebaliknya, saya masih di dalam lingkaran para perempuan. Masih berbicara, bertemu dan bahkan makan malam di sebuah kafe yang baru buka.

Ini masalahnya. Kecocokan memang masih menjadi pilihan untuk melangkah lebih jauh. Namun saya tetap mencoba dengan siapa saja tanpa memperdulikan apakah kami cocok atau tidak.

Berkencan begitu mewah pikir saya. Apalagi menikah! Salah satu teman wanita yang dekat dengan saya, sekedar kenalan, saat saya melontarkan sedikit keseriusan, dia sudah memberikan warning bagaimana buku pernikahan itu adalah legalitas untuk masa depannya.

Wah, jujur saja itu bukan hubungan yang ingin saja jalin dulu sekarang. Mengajak kencan wanita, menonton dan makan malam, masih pikir-pikir dulu. Dan ini sudah dilempar isu yang membuat saya menolaknya dengan tegas.

Berkencan dan menikah mengapa mewah menurut saya karena kehidupan saya saat ini belum lebih baik meski baik. Saya masih ingin bekerja keras dengan apa yang sudah saya lakukan.

Saya tidak tahu bagaimana berpikir para pria lain dengan kisaran umur saya, apalagi sudah sangat sukses. Halaman ini adalah sebuah gambaran tentang pikiran saya.

Bagaimana bila ada wanita kaya tiba-tiba kepalanya kejatuhan botol dan jatuh cinta kepada saya? Cantik, normal dan benar-benar wanita idaman. Jawaban saya sepertinya tidak jauh dengan banyak pria single, ini tak perlu saya pikirkan lagi. Saya pastikan siap.

...

Drama Korea yang saya maksud adalah film My Only Ally yang dibintangi Uee, aktris terkenal yang merupakan salah satu favorit saya, yang berperan sebagai Kim Do Ran. Dalam ceritanya, ia bekerja keras dalam hidupnya yang serba susah dan tiba-tiba ada pria kaya yang mendekatinya.

Karena kalimat yang keluar dari salah satu perannya, lupa episode berapa, inilah yang saya jadikan inspirasi saya untuk ide tulisan yang tepat untuk menggambarkan betapa sulitnya berbicara hubungan yang lebih serius sekarang ini.

Pikiran untuk bekerja keras masih menjadi utama untuk dikejar. Tapi saya berharap ada sesuatu yang mengubah pikiran ini.

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh