Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Sisi Lain GIIAS Semarang, Media Room

[Artikel 24#, kategori Dibalik Layar] Salah satu keuntungan yang didapat saat masuk ke acara GIIAS dengan co-card label 'Media' adalah kita dapat mengakses media room atau ruang media. Tentu, ruang terbatas ini kita harus kembali men-scan tanda pengenal lagi di sana.

Saya jadi ingat, waktu GIIAS pertama kali diadakan di Kota Semarang tahun 2022, saya baru tahu ruangan ini pada hari kedua. Padahal ruang media diberikan kepada awak media dengan beragam fasilitas.

Mulai dari cemilan, makan siang, kopi, teh, pop mie dan lainnya. Untuk pekerjaan, ruang ber-AC ini juga menyediakan meja hingga colokan listrik. Banyak awak media, terutama wartawan memanfaatkan aktivitas di sana untuk menulis atau update berita.

Sebagai bloger, pengalaman ini tentu yang pertama kali (2022). Andai waktu itu tidak diberitahu rekan media lain saat sedang beristirahat, mungkin saya tidak akan pernah masuk.

Haha..saya ketawa sendiri bila mengingat tahun itu. Apalagi saat itu posisinya lagi cari colokan listrik buat bisa ngecas hape. Eh, di ruangan media bebas gunakan colokan dan suasananya juga nyaman.

Tahun kedua

Karena sudah paham, saya tidak ragu untuk masuk ke dalam. Apalagi makan siang sudah disiapkan penyelenggara buat awak media. Santap nasi kotak di sana begitu terasa kenyang. 

Meski ruang khusus untuk media, ruang tersebut hanya ramai hari pertama saja. Hari berikutnya sudah jarang dikunjungi, khususnya media lokal. Kebanyakan media luar hingga nasional.

Ada juga dari kalangan tertentu yang ikut nimbrung di sana. Namun yang pasti, jatah makan siang selalu disiapkan penyelenggara. Saya yang datang hampir tiap hari, hanya pasrah menikmati keadaan dengan bahagia haha. 

Jangan harap, pekerjaan meliput untuk jenis media seperti saya dapat jatah uang bensin. Syukurin aja, manfaatkan fasilitas ruang media buat nunjang aktivitas liputan.

Pop mie gambar di atas ini jadi santapan terlezat para awak media saat hari pertama usai pembukaan GIIAS Semarang tahun 2023. Maklum, acara pembukaan selesai sebelum makan siang. Jadi, nasi kotaknya belum tersedia. Saya dan lainnya menikmati makan ini bersama-sama. 

...

Di ruang media, saya sendiri tidak memanfaatkannya untuk mempublish halaman blog dari sana. Meski ada laptop, saya pikir datang ke lokasi Marina Convention Center hanya untuk mencari konten saja.

Dulu mungkin saya akan dengan senang hati membawa laptop kemana-mana. Sekarang, ah biar di rumah saja update-nya.

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh