Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Sisi Lain GIIAS Semarang, Media Room

[Artikel 24#, kategori Dibalik Layar] Salah satu keuntungan yang didapat saat masuk ke acara GIIAS dengan co-card label 'Media' adalah kita dapat mengakses media room atau ruang media. Tentu, ruang terbatas ini kita harus kembali men-scan tanda pengenal lagi di sana.

Saya jadi ingat, waktu GIIAS pertama kali diadakan di Kota Semarang tahun 2022, saya baru tahu ruangan ini pada hari kedua. Padahal ruang media diberikan kepada awak media dengan beragam fasilitas.

Mulai dari cemilan, makan siang, kopi, teh, pop mie dan lainnya. Untuk pekerjaan, ruang ber-AC ini juga menyediakan meja hingga colokan listrik. Banyak awak media, terutama wartawan memanfaatkan aktivitas di sana untuk menulis atau update berita.

Sebagai bloger, pengalaman ini tentu yang pertama kali (2022). Andai waktu itu tidak diberitahu rekan media lain saat sedang beristirahat, mungkin saya tidak akan pernah masuk.

Haha..saya ketawa sendiri bila mengingat tahun itu. Apalagi saat itu posisinya lagi cari colokan listrik buat bisa ngecas hape. Eh, di ruangan media bebas gunakan colokan dan suasananya juga nyaman.

Tahun kedua

Karena sudah paham, saya tidak ragu untuk masuk ke dalam. Apalagi makan siang sudah disiapkan penyelenggara buat awak media. Santap nasi kotak di sana begitu terasa kenyang. 

Meski ruang khusus untuk media, ruang tersebut hanya ramai hari pertama saja. Hari berikutnya sudah jarang dikunjungi, khususnya media lokal. Kebanyakan media luar hingga nasional.

Ada juga dari kalangan tertentu yang ikut nimbrung di sana. Namun yang pasti, jatah makan siang selalu disiapkan penyelenggara. Saya yang datang hampir tiap hari, hanya pasrah menikmati keadaan dengan bahagia haha. 

Jangan harap, pekerjaan meliput untuk jenis media seperti saya dapat jatah uang bensin. Syukurin aja, manfaatkan fasilitas ruang media buat nunjang aktivitas liputan.

Pop mie gambar di atas ini jadi santapan terlezat para awak media saat hari pertama usai pembukaan GIIAS Semarang tahun 2023. Maklum, acara pembukaan selesai sebelum makan siang. Jadi, nasi kotaknya belum tersedia. Saya dan lainnya menikmati makan ini bersama-sama. 

...

Di ruang media, saya sendiri tidak memanfaatkannya untuk mempublish halaman blog dari sana. Meski ada laptop, saya pikir datang ke lokasi Marina Convention Center hanya untuk mencari konten saja.

Dulu mungkin saya akan dengan senang hati membawa laptop kemana-mana. Sekarang, ah biar di rumah saja update-nya.

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun