Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ketika Rejeki Numpang Lewat

[Artikel 130#, kategori catatan] Mendadak aplikasi WhatsApp di ponsel saya lebih sibuk dari biasanya. Dari dihubungi semacam agensi yang berasal dari Jakarta hingga orang pemasaran yang ingin bekerja sama. Namun semuanya berakhir gagal. Rejekinya hanya numpang lewat.

Apa yang terjadi? Saya melewatkan kesempatan berharga. Padahal saya sedang sangat butuh rejeki tersebut demi memutus mata rantai hutang saya yang akan habis bulan depan dari aplikasi pinjaman online.

Agensi Jakarta

Salah satu kesempatan sangat besar datang dari seseorang yang mengaku berasal dari agensi Jakarta. Saya pernah mendengar kabar ini yang ingin mengajak kerja sama oleh rekan sesama bloger. Dan kabar itu akhirnya sampai ke saya juga.

Namun, pekerjaannya kurang menarik buat saya yang sudah membenamkan diri lebih banyak di rumah. Keharusan untuk keluar kamar terasa sulit, apalagi bukan menjadi tokoh utamanya dalam pekerjaan tersebut.

Saya diminta untuk menemani seseorang yang nantinya datang ke Kota Semarang. Kasarnya semacam asisten dan pekerjaannya memiliki prospek jangka panjang. Kami belum membicarakan berapa jumlah uang yang akan saya terima. Entah kenapa saya langsung menolak saja pekerjaan tersebut.

Pada akhirnya saya merekomendasikan beberapa orang yang saya kenal dan aktivitasnya luang, tidak terikat dengan pekerjaan lain semacam PNS atau kantoran.

Karena dalam pekerjaan ini, kita dituntut punya waktu bebas agar dapat menemani seseorang yang akan membuat konten yang ada di Kota Semarang. Sial, saya menyerah duluan karena tujuannya bukan ke saya yang buat konten. 

Padahal jika dilihat sudut pandang lain, saya punya sumber pemasukan dan pengalaman yang mungkin lebih tertantang dan menarik. Andai saja usia saya masih 20-an, mungkin saya akan menerimanya langsung.

Promosi brand kecantikan

Perempuan muda yang terlihat cantik dari foto profilnya menghubungi saya lewat pesan WhatsApp. Ini waktunya masih satu hari dengan tawaran kerja sama di atas (agensi).

Ia menayakan rate card dotsemarang. Karena saya memiliki ratecard yang sudah dipajang di Linktree, lalu saya arahkan di sana. Kamu bisa lihat juga di sini jika penasaran.

Lho, kok dollar dibalasnya setelah saya kasih linknya. Awalnya saya ikut bingung dengannya. Setelah berpikir sedikit, lalu saya katakan memang begitu di sana. Tidak ada mata uang rupiah yang dipakai di aplikasinya. 

Hanya perlu kompresi saja nilainya dari dollar ke rupiah, harganya sama saja. Saya hanya ingin mempermudah saja menaruhnya di sana.

Setelah saling berbalas pesan, ada hal menarik yang membuat saya kepincut. Saya mau diundang buat liputan acara mereka mendatang. Wah, saya senang dong. Itu malah pekerjaan yang saya inginkan.

Jika tawaran agensi langsung saya tolak, maka tawaran kedua dari brand kecantikan ini hanya tinggal menunggu kabar kelanjutannya saja.

Saya harap kerja sama ini berhasil. Namun jika melihat gelagatnya, sepertinya gagal. Entah apakah harganya yang tidak cocok atau mereka melihat peluang lain dengan tawaran lain ke beberapa akun.

...

Seminggu sudah berlalu saat saya menulis ini (20/2), meski postingannya saya terbitkan tanggal 13 Februari. Kabar yang ditunggu tidak datang-datang. Saya sudah pasrah, karena pengalaman saya mengatakan ini tidak akan jadi.

Entah apa yang terjadi dengan rejeki yang datang dan pergi ini. Apakah aura saya sedang tertutup. Ah, sungguh kurang beruntung sekali nasib saya minggu ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh