Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tanggal 14 Februari 2024, Antara Valentine dan Pemilu

[Artikel 131#, kategori catatan] Hari yang ditunggu jutaan masyarakat Indonesia akhirnya tiba juga. Sayangnya, semangat itu sudah dihadang hujan yang datang sejak pagi hari. Semacam romantisme, memilih antara nasib negeri atau sekedar memayungi diri sendiri. Alias tidak peduli.

Halo, Rabu. Momen penting negeri ini saya pikir perlu dicatat dalam kisah saya (blog). Karena dalam 5 tahun ke depan, pasti akan banyak perubahan. Dan saya berharap tidak berdampak negatif dalam perjalanan blogging saya bersama dotsemarang.

Hujan yang mengguyur 

Entah apakah masih karena imlek atau pertanda bahwa momen Pemilu yang bersamaan hari Valentina direstui oleh pemilik semesta. Hujan mengguyur Ibu Kota (Jawa Tengah).

Bukan hanya Kota Semarang yang dari pagi hari sudah diterpa hujan, tapi juga beberapa kota di Tanah Air mengalamai hal serupa.

Unik sebenarnya, apalagi saat menjelang siang hari yang kembali cerah. Bahkan, sore hari terasa gerah karena matahari semakin menyengat.

Tahun 2019

Saya sangat jarang membahas politik di dalam blog karena temanya terlalu berat dan rasa tanggung jawabnya juga sangat besar. Pilihannya, saya hanya menuliskannya jika itu berhubungan dengan hal sehari-hari.

Seperti yang saya lakukan pada tahun 2019. Saya iseng mencari artikel yang berhubungan dengan pemilu, hasilnya ternyata ada. Pemilu saat itu jatuh pada hari Rabu, apakah dejavu dengan tahun 2024?

Dalam artikel yang saya tulis, saya menghubungkannya dengan aktivitas futsal yang saat itu masih bermain pada hari Jumat malam. Kami memutuskan libur karena ada momen pemilu dan kemudian hari peringatan Wafat Yesus Kristus.

Saya merindukan tim hari Jumat. Karena mereka, saya kembali ke lapangan futsal usai vakum panjang. Beberapa orang dari tim hari Jumat, masih bermain dengan saya tiap hari Selasa dan Kamis.

...

Siapa pun yang jadi Presidennya kelak, saya hanya ingin hidup normal seperti biasa saja. Saya menghormati semuanya dan berharap negeri ini tentu lebih baik lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh