Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Halo, bulan Februari 2024

[Artikel 128#, kategori catatan] Mengawali bulan Februari yang jatuh pada hari Kamis, saya bangun dengan kondisi sangat baik. Jam 3 dini hari, cukup normal kali ini. Apalagi sehari sebelumnya, saya benar-benar mengistirahatkan tubuh ini agar siap untuk hari Kamis. Ah, sudah harus bertarung lagi di atas lapangan futsal.

Halo, bulan Februari. Cuacanya sangat cerah pagi hari saat menulis halaman ini. Meski begitu, notif dari google di hape memberitahukan hari ini tetap akan turun hujan. Yah, sial!

Kembali bersepeda

Sepeda yang tergeletak di bagian belakang rumah, akhirnya kembali digunakan. Perubahan terjadi di rumah karena kendaraan si pemilik rumah salah satunya sudah tidak ada lagi. 

Motor yang saya gunakan dan membuat saya terlena tidak bersepeda lagi, sekarang dipakai oleh pemiliknya. Kabar buruk buat saya. Namun selalu ada hikmah dibaliknya.

Saya kembali bersepeda. Sementara hanya untuk pergi ke tempat futsal, hari Selasa dan Kamis. Untuk kembali mengelilingi Kota Semarang, sepertinya masih belum dulu. 

Hutang pinjol

Saya dilema tapi juga cukup tahu diri bagaimana dunia ini bekerja. Pinjaman online saya akan berakhir bulan ini. Hanya tinggal sekali bayar saja. Saya senang bisa menyelesaikannya karena saya sudah lelah berjuang ngumpulin uangnya.

Hanya saja, sepertinya keberuntungan saya sudah habis. Tidak ada sisa duit yang tersimpan kali ini. Padahal saya sudah sangat berhemat. Ketika pemasukan nol, begitulah yang terjadi.

Saya coba menghidupkan harapan dengan meminta bantuan seseorang yang saya kenal baik. Orang yang diberi kesempatan kedua dan sukses sebagai manusia.

Ternyata, tidak bisa diharapkan juga. Saya tidak ingin menyalahkannya. Saya belajar bahwa membantu seseorang sebesar apapun, hingga memberinya nyawa kedua, tetap akan dilupakan. Sangat sulit sekali.

...

Tahun 2024, salah satu resolusi saya adalah Erik ten Hag diganti. Saya harap itu dikabulkan. Saya ingin melihat MU bermain dengan tenang tanpa urutan yang mudah diprediksi. Hari ini menang, besok kalah dan seterusnya.

Satu bulan lagi sudah memasuki bulan puasa, saya harap bulan Februari ini dapat banyak rejeki agar saya tidak terlilit hutang lagi. Jika keadaannya memang sulit, saya terpaksa gali lubang tutup lubang lagi.

Bismillah!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh