Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Pertandingan Terakhir Real Madrid di La Liga: Terima Kasih Toni Kroos

[Artikel 57#, kategori Real Madrid] Ada momen besar yang terjadi minggu ini. Ada Manchester United yang semalam sebelumnya sukses menjuarai Piala FA dan dini hari kemudian, giliran Madrid yang menuntaskan pertandingan terakhirnya sekaligus mengucapkan salam perpisahan kepada sang maestro, Toni Kroos.

Real Madrid menjamu Real Betis Minggu dini hari (26/5) di Santiago Bernabeu dengan hasil imbang tanpa pemenang, alias 0-0. Sepertinya fokus tim sudah tidak lagi mengejar hasil karena mereka sudah juara.

Namun setidaknya, Madrid tidak kalah. Itu saja. Pertandingan ini yang penuh bawang juga tidak sekedar salam perpisahan buat Toni Kross, tapi juga buat Kepa yang merupakan kiper pinjaman mereka.

Meski tidak seheboh dan spesial, Kepa adalah orang baik yang patut dihargai. Semenjak posisinya diambil alih Lunin, Kepa memang sedang tidak beruntung. Meski begitu, ia berada di tim yang sangat menghargai dirinya dan orang-orang baik lainnya.

Perpisahan Sang Maestro

Semenjak mengumumkan dirinya akan pensiun usai gelaran Piala Eropa 2024, semua orang, khususnya penggemar tertuju pada dirinya. Perjalanan 10 tahun bersama Real Madrid akhirnya berakhir juga.

Kroos yang bergabung pertama kali bersama Madrid tahun 2014 silam sukses menjadi jenderal lini tengah Los Blancos.

Ada banyak momen kebahagiaan dan haru selama pertandingan. Bahkan, Toni yang sudah berusaha menahan tidak menangis terpaksa pecah juga saat memeluk anak-anaknya setelah pergantian pemain di menit 85.

Post by @asmaridexter
View on Threads

Sekuatnya pria dengan pencapaiannya yang luar biasa, tidak mungkin tidak akan merasa sedih karena ia akan berpisah dengan timnya yang dianggap rumah keduanya.

Terima kasih Sang Maestro, Toni Kroos. Sangat bangga untuk melihatmu setiap pertandingan bersama Real Madrid.

...

Oh ya, Kepa akhirnya diberi menit bermain kali ini di babak kedua. Menggantikan Cortoa yang main sejak menit pertama. Kepa memang tidak memiliki sejarah panjang seperti Toni, tapi tetap saya ucapkan juga terima kasih untuk beliau.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya