Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Perempat Final Leg 1 Liga Champions, Real Madrid 3-3 Manchester City

[Artikel 54#, kategori Real Madrid] Lebaran kali ini sangat spesial karena dini harinya menyaksikan pertandingan besar antara Real Madrid melawan City. Entah kenapa perasaan saya benar jika Madrid tidak bisa akan menang melawan City meski momentum di Liga sangat bagus.

Rabu dini hari (10/4), pertandingan yang ditunggu-tunggu akhirnya dimulai juga. Saya sudah bangun lebih awal, yaitu jam 12 malam. Padahal pertandingan baru kick off jam 2 dini hari. Apakah terlalu menunggu?

Kesalahan kecil yang buat fatal

Bermain di stadion kebanggaan dengan dukungan penuh pendukung, harapan untuk menang sangat diharapkan. Sayangnya, Ancelotti kurang detail saat berhadapan dengan Pep yang memang cerdas dalam membuat taktik.

Video di bawah ini bukan rusak, tapi tidak diperbolehkan tayang selain di Youtube. Silahkan klik link yang ada di tengah.

Baru bermain beberapa menit, Lunin sudah melakukan kesalahan fatal. Tendangan bebas menyusur tanah di pojok bawah sisi tak mampu dibendung. Kesalahan posisinya yang salah antisipasi bola membuat efek kejut bagi tim.

Memang, bisa unggul kemudian dan menutup babak pertama dengan skor 2-1. Namun lagi-lagi, kesalahan detail yang tidak mengantisipasi tendangan dari luar kotak pinalti membuat gawang Madrid seakan mudah dibobol.

Haaland memang sukses dikunci pergerakannya, tapi tidak dengan eksplorasi pemain City yang pandai memanfaatkan umpan-umpan pendek.

Seri yang cukup adil

Entah apa yang terjadi dengan banyaknya kesempatan yang diberi. Baik itu Vini, Bellingham, Rodrygo hingga Diaz tak mampu memanfaatkan peluang yang seolah sudah diberikan.

City akhirnya berbalik unggul menjadi 2-3 dengan gol-golnya dari luar kotak pinalti semua. Untunglah Madrid punya mental kuat untuk tidak membiarkan hari raya kami menjadi penuh kegalauan.

Valverde menutup pertandingan dengan gol kerennya usai menerima umpan manis dari Vini. Itu tendangan yang sangat kencang dan kiper tidak dapat bereaksi sama sekali.

Post by @asmaridexter
View on Threads

Rasanya sudah cukup menerima hasil seri kali ini. Karena untuk menang saja masih sulit. Ancelotti tidak belajar dari kesalahannya masih.

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat