Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Penggemar Es Krim Mixue

[Artikel 67#, kategori rumah] Ternyata ekspansi Mixue di Kota Samarinda memberi dampak kepada pemilik rumah yang menjadi penggemar es krimnya. Saya terkejut semenjak mereka (keluarga) datang akhir bulan Maret kemarin, tiap saya diajak keluar, pasti akan mampir ke salah satu gerainya.

Brand Mixue sungguh luar biasa bisa menarik perhatian baby boomers. Orang nomor 1 di rumah, pemilik, sepertinya tidak akan melewatkan harinya tanpa makan es krim.

Satu sisi itu terlihat menyenangkan karena tampak kekinian dan muda, namun sisi lain cukup mengkhawatirkan dengan dampaknya pada tubuh. Apalagi hari-hari dengan es krim.

Jika membandingkan dengan saya, mungkin saya hanya bisa makan es krim setahun sekali. Sedangkan beliau bisa seminggu 3-4 kali. 

Mengutip kompas, dampak seseorang yang makan es krim hampir setiap hari adalah kadar kolestro jahat menjadi tinggi atau meningkat. Kalorinya terbilang tinggi dan bisa terlihat dari bagaimana tubuh mengalami kenaikan dari sisi berat badan.

Saya sendiri sudah menganjurkan untuk tidak terlalu sering. Tapi, mau gimana lagi jika kebiasaan ini sudah dari sebelum datang ke rumah (Semarang). Sebagian keluarga juga sudah mengatakan hal yang sama dengan kata 'kurang-kurangi'.

Mari berharap semua baik-baik saja, dan semoga semua orang bisa sehat selalu.

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat