Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Tidak Ada Dodol Tape Hari Ini

[Artikel 37#, kategori Amir] Orang baik ini kembali datang setelah lebaran ketiga bersama pasangannya, Minggu malam (14/4). Saya berharap kedatangannya membawa tape dodol yang selalu jadi favorit saya. Ternyata, harapan itu sirna.

Saya pernah ingat dia bilang jika ke Semarang akan membawa jajanan yang menjadi kesukaan saya dari tempat tinggalnya. Tidak perlu diberitahu katanya, pasti dibawa.

Namun kali ini saya kecewa karena ia bukan saja tidak membawanya tapi juga seakan tidak mengingat saya soal itu. Anehnya, dia membawa makanan khas dari tempat tinggalnya untuk pemilik rumah.

Sepertinya saya dimatanya memang bukan siapa-siapa. Dia tahu mana orang yang paling berjasa dalam hidupnya. Ah sudahlah, berpikir positif saja mungkin memang dia lupa dan lagi nggak punya uang saja.

Tidak berubah

Saya pikir sifat pria akan berubah usai ia memiliki pasangan. Ternyata tidak sama sekali. Entah apa yang dialaminya atau si pasangan tidak menyadarinya.

Saya harap ia bisa berubah dan hubungannya dengan pasangannya tetap awet sampai tua. Sedih rasanya ketika masalah sepele akan merusak segalanya.

Satu sisi saya iri saat berharap pasangan, orang lain dengan mudah mendapatkannya. Memang takdirnya ia sebagai orang baik diberi pasangan yang baik.

...

Akhirnya ia kembali dengan terpaksa karena pemilik kamar aslinya segera tiba, Kamis pagi (18/4). Saya ingin menahannya tapi bingung karena sekarang ia bersama pasangannya. Mau tidur di mana coba?

Kalau masih single, bisa numpang di kamar saya seperti dulu saat awal-awal dia ngikutin saya. Sekarang sudah tidak nyaman lagi, baik diri saya yang ingin lebih sendiri maupun dia yang sudah punya istri.

Andai saja saya tidak menolongnya, mungkin garis hidup saya akan berubah.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deserving of the Name, Drama Korea Tentang Dokter Modern dan Dokter Oriental (Akupuntur)

Parkir Sepeda di Louis Kienne Hotel Pandanaran Semarang