Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Perempat Final Leg 2 Liga Champions, Real Madrid Lolos Babak Ke Semifinal!

[Artikel 55#, kategori Real Madrid] Pertandingan yang sangat-sangat melelahkan, membosankan dan rasanya sangat pasrah dengan apa yang dilakukan Manchester City kepada Real Madrid. Namun sekali lagi, inilah Real Madrid. Mental mampu mengalahkan strategi super ala Pep kala sepak bola dipertandingkan.

Pertandingan leg kedua babak perempat final Liga Champions digelar di stadion Eltihad, markas Manchester City pada hari Kamis dini hari (18/4). Pertandingan yang sangat dinanti tentunya.

Kejutan di awal

Meski tahu akan menderita karena kekalahan musim lalu apabila main di kandang City, saya tetap berpikir Real Madrid akan memberi perbedaan. Menang, tak berharap malah. Pokoknya ada faktor penentu yang akan membuat Madrid bisa lolos.

Harapan itu mendadak saja terwujud ketika tim unggul terlebih dahulu di menit ke-11 lewat Rodrygo yang sukses memanfaatkan umpan Vini. Ya, meski kiper bisa menepis, tapi untunglah Rodrygo masih menjaganya di kaki untuk kembali di tendang dan masuk.

Mode optimis dijalankan. Madrid seakan mampu menguasai jalan pertandingan dan bahkan lebih efektif dalam passing. City yang sudah memainkan Kevin De Bruyne tidak diam begitu saja.

Beberapa kali kesempatannya bahkan sudah mengancam gawang yang dijaga Lunin. Manchester City berkali-kali membondar-bandir pertahanan Madrid sepanjang babak pertama.

Tampilnya De Bruyne memang paling mencuri perhatian. Bahkan beberapa kali terlibat duel secara individu dengan beberapa pemain Madrid, seperti Kross, Rodrygo hingga Bellingham. 

Babak kedua yang semakin menderita

Untunglah babak pertama dilalui dengan skor 0-1, Madrid masih unggul dalam hal cetak gol. Saya pikir ini bisa dipertahankan tanpa perlu ada babak tambahan.

Ternyata tidak bisa. Babak kedua adalah milik Manchester City. Taktik dan strategi sepak bola City di luar nalar. Pantas saja pertemuan keduanya dikatakan final kepagian.

Real Madrid tidak bisa berbuat banyak sepanjang babak kedua. Tim terlihat lebih banyak bertahan, meski saya tahu untuk mengambil bola dari kaki pemain City sangatlah sulit.

Dan benar, menit ke-75, kesalahan fatal Rudi yang membuang bola sapuan tidak bersih dihukum dengan tendangan keras dari Kevin De Bruyne yang sudah berada di depan Lunin. Pemain yang pantas mencetak gol karena aktivitasnya selama di lapangan. Hingga pertandingan berakhir babak kedua, skor imbang 1-1.

Extra time

Tak ada perbedaan babak tambahan waktu ini. Madrid masih tetap menderita dengan cara penguasaan bola Manchester City yang diterapkannya. Namun anehnya, City tetap saja tidak bisa menembus pertahanan Real Madrid.

Post by @asmaridexter
View on Threads

Andai Rudi pada babak kedua tidak melakukan kesalahan sendiri, seharusnya Real Madrid bisa mengakhiri pertandingan tanpa perlu extra time.

Menang adu pinalti

Di sinilah mentalitas pemain Real Madrid diuji. Modric yang jadi penendang pertama sudah membuang kesempatan karena tendangannya sukses dihentikan kiper City.

Alamak! Berpikir bahwa akhirnya City yang akan lolos, rupanya Lunin kembali jadi super hero buat tim yang sukses menahan 2 tendangan pemain City.

Kesempatan lolos yang besar akhirnya datang usai penendang penentu Real Madrid, Rudi bersiap menendang. Ia seakan membayar kesalahannya yang dilakukan sebelumnya.

Dan duarrrr.... bola yang ditendang Rudi masuk dengan mulus ke gawang City dan perasaan tumpah ruah karena itu Real Madrid akhirnya lolos babak ke semi final.

Ini adalah pertandingan yang sangat sangat luar biasa. Bukan hanya merusak rencana Manchester City mempertahankan gelar, tapi juga pertandingan ini jadi ajang balas dendam Real Madrid yang kalah dari City tahun lalu.

Saya sangat senang dan bahagia. Semua berita yang lewat di linimasa saya langsung retweet. Sungguh perasaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata lagi, apalagi sepanjang pertandingan melihat Real Madrid sangat menderita.

Dengan kemenangan melawan City ini, Real Madrid mencatatkan perolehan ke-10 saat menyingkirkan juara bertahan Liga Champions.

  1. 1964: AC Milan
  2. 1966: Internazionale
  3. 1987: FC Porto
  4. 1989: PSV
  5. 1998: Dortmund
  6. 2000: Man. United
  7. 2002: Bayern
  8. 2014: Bayern
  9. 2022: Chelsea
  10. 2024: Man. City.

...

Di semi final awal bulan Mei besok, Real Madrid akan berjumpa dengan Bayern Muenchen. Ini juga laga final kepagian. Mari berharap lolos dulu sebelum bicara final.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh