Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

El Clasico Terakhir Musim Ini, Real Madrid Menang Kembali

[Artikel 56#, kategori Real Madrid] Usai lolos dari pertarungan sengit melawan Manchester City, Madrid sudah kembali pertandingan sulit. Laga el clasico yang selalu dinanti di liga. Kali ini tim bermain di kandang sendiri dan hasilnya, kembali menumbangkan sang rival.

Senin dini hari (22/4), stadion Santiago Bernabeu bergemuruh karena 5 gol tercipta usai pertandingan. Barca seolah ingin menghancurkan suka cita pendukung Madrid yang sudah sangat bahagia karena berhasil lolos babak semi final usai mengalahkan City beberapa hari sebelumnya.

Babak pertama 1-1

Hasilnya, Barca sudah unggul awal-awal pertandingan dengan skor 0-1. Sayangnya, gol tersebut dibalas lewat gol pinalti yang dieksekusi Vinicius. Babak pertama skor sama kuat mewarnai pertandingan.

Post by @asmaridexter
View on Threads

Tim kali ini menurunkan 2 jenderal seniornya, Kross dan Modric. Entah apakah itu karena melihat lawannya atau ada kebutuhan yang dilakukan Ancelotti.

Babak kedua 3-2

Lunin yang gemilang saat merusak keinginan Manchester City untuk bisa lolos ke fase berikutnya di Liga Champions, entah kenapa kali ini melakukan beberapa kesalahan. Lunin sedang tidak baik-baik saja.

Pertandingan seru terjadi antara Lamine melawan Camavinga yang kali ini diplot sebagai bek kiri. Pemain berumur 16 tahun ini sukses membuat Camavinga kesulitan dan bahkan sukses mengirim umpan kunci yang membuat Barca kembali unggul lewat kaki Fermin Lopez di menit 69.

Oh ya, sebelum menutup babak pertama, ada kejadian menarik antara De Jong saat beradu melawan Valverde. De Jong mengalami cedera dan terpaksa ditandu ke luar lapangan. Barca memasukkan pemain pengganti karena insiden tersebut.

Kembali ke babak kedua, usaha Madrid mengejar ketertinggalan membuat pelatih memasukkan pemain yang lebih segar. Cama yang dirasa sedang kurang baik diganti bersamaan Kross di menit 70. Masuk Fran diposisi bek kiri dan Brahim Diaz di tengah.

Gol yang ditunggu akhirnya terjadi di menit 72. Lucas mencetak gol memanfaatkan asis tuan Vini dari sisi kiri. Stadion kembali bergemuruh dan skor kembali imbang 2-2.

Ancelotti sepertinya akan cukup puas dengan hasil seri dengan menarik Rodrygo keluar dan memasukkan Militao untuk menambah kekuatan bertahan. Tchouameni yang sejak awal diplot sebagai bek, masuknya Mili membuatnya ia kembali ke posisi aslinya di tengah.

Joselu masuk di menit 80 menggantikan Vini yang selama pertandingan sukses mencetak 1 gol dan 1 asis. Keberadaan Joselu juga lah yang akhirnya membuat kesempatan besar untuk proses kemenangan Madrid di menit 90+4.

Ya, Bellingham kembali jadi aktor penghancur Barcelona. Pemain baru Madrid ini yang sempat absen mencetak gol beberapa pekan rupanya menjadikan Barca sebagai tempatnya menyalurkan hasratnya.

Prittt...wasit meniup pertandingan berakhir babak kedua. Real Madrid kembali menjinakkan Barcelona dengan skor 3-2 dan membuat pasukan putih ini menjauh dari sang rival di klasmen sementara.

...

Meski kegembiraan mewarnai kemenangan, intensita pertandingan terasa membosankan. Perbedaan besar terlihat jomplang apabila menyaksikan Real Madrid saat melawan Mancester City.

Entahlah, mengapa terjadi demikian. City memang luar biasa semenjak ada Pep. Mari kembali merayakan kemenangan kali ini.

Artikel terkait :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Deserving of the Name, Drama Korea Tentang Dokter Modern dan Dokter Oriental (Akupuntur)

Parkir Sepeda di Louis Kienne Hotel Pandanaran Semarang