Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Puasa, Mertua dan Mantu

[Artikel 19#, kategori rumah tangga] Untuk melihat hati manusia aslinya gimana, kita harus menjalin hubungan semacam pertemanan atau komunikasi minimal 1 tahun. Nah, setelah terlewati, baru kita sadar siapa sebenarnya orang yang kita anggap baik itu di awal pertemuan.

Salah satu pemilik rumah akhirnya tumbang. Beliau merupakan orang yang paling saya sangat hormati selain Ibu kandung sendiri. Saya mengikuti keluarga pemilik rumah dari masih jaman SMP dulu. 

Sedih juga lihat beliau terbaring lemah di kasur. Padahal awal-awal datang saat puasa, beliau selalu menyajikan masakan yang enak-enak. Karena beliau, kehidupan saya beberapa bulan belakangan langsung berubah 180 derajat. 

Selain sosoknya yang jadi perempuan penguasa dapur, ada lagi sosok lain yang sudah beberapa tahun tinggal. Adalah sang mantu yang saya pikir momen puasa menjadi sosok yang setara dengan pemilik rumah. 

Andai saya punya istri kelak

Sebagai orang awam yang belum menikah, saya sangat berharap kelak saat memiliki istri. Istri saya bisa membantu mertuanya. Tak peduli sekecil apapun itu. Semisal cuci piring meski 1 piring atau ikutan memasak bareng mertua.

Saya bercermin dengan keluarga pemilik rumah yang begitu saya hormati. Ini kenapa datang malah sibuk memasak dan menyiapkan. Malah dilakukan sendiri. Saya tak berhak mengomentari, tapi jika itu ibu saya, saya merasa kesal sendiri.

Puasa saya pikir bisa melihat pemandangan mertua dan mantu yang saling bercengkrama di dapur saat menyiapakan hidangan untuk berbuka atau sahur.

Kenyataannya, malah tidak terjadi. Mungkin ada momen saat mereka berdua bersama yang saya tidak lihat. Namun entahlah, ini hanya perasaan saya saja jika begitu.

Bulan puasa seharusnya jadi momen sangat berharga kata pikiran saya di dalam hati. Memang kedekatan dua wanita beda usia ini sangat dekat, tapi saya hanya membayangkan lebih dekat lagi.

Andai saya punya istri kelak saya ingin mendorong istri saya untuk lebih dekat mertuanya. Jika tidak bisa memasak, temeninlah ibu mertua di dapur. Ngelakuin apa kek, ngobrol kek. Tentu, ada syaratnya. Yaitu hubungan keduanya baik-baik saja. Kadang ada cerita bahwa ada mantu dan mertua yang tidak akur.

Entah kenapa kenyataan tidak seindah harapan seperti yang diperlihatkan di layar kaca atau layar lebar. Ibu saya adalah ibu kamu juga, ngomong ke tembok. Anggap saja latihan sama calon istri.

Saya tahu ada sebagian wanita yang begitu dimanja oleh orang tuanya sehigga tidak perlu melakukan apapun. Tinggal duduk, makan dan selesai, lalu pergi ke kamar.

Ini hanya ekspetasi saya saja yang terlalu tinggi. Saya pikir pemandangan itu indah, ternyata ada banyak celah. Di mana saya bisa dapatkan wanita yang saya pikir seperti yang saya bayangkan itu?

...

Di muka bumi ini, tidak ada yang sempurna. Selalu belajar dari kekurangan orang lain. Bahkan, kata-kata juga tidak ada yang sempurna di dunia ini. 

Saya harap lewat halaman ini, kita dapat mempelajari lebih banyak hal lagi.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat