Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Akhir Bulan Maret 2024 Kembali Pergi Ke Jogja

[Artikel 14#, kategori Jogja] Akhirnya mereka kembali seperti yang sudah diberitahukan awal tahun sebelumnya. Namun yang tidak disangka adalah kedatangan mereka lebih cepat dari rencana yang saya bayangkan. Pemilik rumah datang, bersiap dengan waktu yang tidak santai.

Sabtu menjelang siang (30/3), saya kembali ke Jogja menjemput keluarga. Kali ini yang jemput agak lengkap karena si bungsu juga ikutan. Tumbenan, tapi bersyukur jika saya lelah nanti dalam perjalanan, bisa gantian nyetir jadinya. Meski kenyataannya saya tidak terganti.

Bandara Jogja

Semakin sering ke bandara baru Jogja yang jaraknya butuh 2 jam apabila pergi dari pusat kotanya. Sedangkan dari Kota Semarang, saya butuh waktu maksimal 3-4 jam. Tergantung kecepatan di jalan dan macet kendaraan.

Selama perjalanan, semuanya lancar. Meski begitu saya tetap menggunakan peta online sebagai petunjuk jalan. Oh ya, saya punya tips agar hape seperti Zenfone 5 yang suka panas bagian belakangnya ini bisa tetap adem meski dicolokan ke layar mobil.

Buka puasa di Jogja

Setelah menunggu kedatangan, akhirnya kami semua balik ke Jogja. Saya sudah menyiapkan perlengkapan apabila harus nginap nantinya. Untunglah, ternyata tidak. 

Karena sudah sore, kami langsung bergegas mencari tempat untuk berbuka puasa di salah satu tempat andalan pemilik rumah apabila sedang berada di Jogja. Ya, warung makan Cak Koting.

Untung suasananya tidak membludak seperti kebanyakan apabila menjelang berbuka puasa. Masih ada tempat duduk untuk kami dan bahkan, ada yang masih kosong.

Barang ketinggalan

Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan menuju apartemen pemilik rumah. Mungkin karena alasan sedang diperbaiki, makanya kami tidak jadi nginap. 

Namun yang menggelikan adalah kejadian barang tertinggal. Saya tidak tahu harus berkata apa-apa karena bukan saya juga yang melakukannya. Entah kenapa saya tetap salah untuk ini karena dianggap memberi informasi salah. Saya juga bingung dengan kondisi ini.

...

Kami akhirnya tiba kembali di rumah Semarang pada jam setengah 12 malam. Perjalanan yang sangat panjang dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Apakah kehidupan saya akan berubah 180 derajat usai kedatangan pemilik rumah?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Jab Harry Met Sejal, Film India Tentang Pria yang Berprofesi Sebagai Pemandu Wisata

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun