Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pertama Kali Mengalami Gempa di Kota Semarang

[Artikel 34#, kategori Semarang] Semenjak tinggal di Kota Semarang dari tahun 2007, ini adalah pertama kalinya merasakan guncangan gempa di dalam kamar sendiri pada hari Jumat kemarin (22/3). Terkejut juga, sih! Sampai-sampai memikirkan apa yang harus dibawa keluar (laptop) dari kamar.

Sejak pagi hari, berita tentang gempa yang terjadi di wilayah Jawa Timur, khususnya Tuban begitu ramai jadi perbincangan di lini masa X. Jika melihat jaraknya, tentu tidak akan merasa khawatir. Beberapa kali, bahkan yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang tidak berdampak apa-apa.

Namun kali ini berbeda. Ada 2 kali guncangan rupanya. Yang pertama entah kenapa saya tidak merasakan langsung guncangannya, tapi kepala saya mendadak pening. Lalu yang kedua, ini benar-benar terasa. Monitor yang tidak terpakai di meja kerja saya bergoyang terus. Memang kurang dari 1 menit, tapi itu memberi kesan mengkhawatirkan.

Apalagi posisi saya sedang tidur dan mendadak bangun. Beberapa barang juga ikut bergerak meski skalanya tidak sebesar monitor.

Kekhawatiran saya coba terjemahkan dengan keluar rumah. Namun yang terjadi di lingkungan sekitar, tetap hening. Tidak ada suara atau orang-orang panik seperti saya. Adem ayep saja sekitar rumah. Haha..kesel sendiri jadinya. Padahal lagi gempa.

...

Sebuah pengalaman yang seakan mengajari bahwa jika kelak terjadi lagi, harus bisa melihat situasinya sedemikian rupa. Tapi pikiran saya entah kenapa masih ingin menyelamatkan perangkat elektronik saya, seperti laptop dan lainnya.

Saya memikirkan tentang bagaimana bila ini benar terjadi dan laptop yang saya pakai akan berguna kelak.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Kembali ke Jogja: Pulang