Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Pergi ke Jakarta Lagi, Launching ASUS Zenbook DUO


[Artikel 5#, kategori Jakarta] Hari yang ditunggu tiba juga meski tubuh masih lelah usai futsal Selasa malam. Untungnya berangkat ke Jakarta lewat bandara kali ini berangkatnya sore hari, jadi ada jeda untuk mengurusin dotsemarang dan mengistirahatkan tubuh. 

Setelah sekian purnama ASUS tidak mengundang para blogernya ke Jakarta, akhirnya bisa reunian kembali dengan para bloger di Ibu Kota. Awal tahun 2024 rasanya terlalu manis untuk sebuah perjalanan.

Kedua kalinya ke Jakarta

Ini adalah kunjungan kedua kalinya pergi ke Jakarta setelah yang pertama bulan Januari. Saat itu bareng kerabat dan pergi bolak-balik hanya seharian dengan kendaraan pribadi.

Sedangkan kali ini untuk menghadiri acara launching laptop baru ASUS yang direncanakan pada hari Kamis, tanggal 7 Maret. Atau esok harinya setelah nanti saya tiba. Ya, saya berangkat pada hari Rabu, tanggal 6 Maret.

Check-in mandiri

Beberapa rekan bloger yang tergabung di dalam grup sempat menggoda saya yang berangkat naik pesawat dengan menganjurkan lebih baik naik kereta api saja.

Saya sih mau-mau saja, tapi kesempatan naik pesawat sangatlah jarang dan saya tidak ingin terlalu lama menunggu di perjalanan.

Apalagi kali ini saya berangkat bareng founder Gandjel Rel, Mbak Uniek. Hanya kami berdua, entah kenapa semakin ke sini semakin sedikit yang bisa pergi.

Kali ini alasannya sederhana memang. ASUS Indonesia tidak dapat membawa full skuad seperti biasanya karena keterbatasan. Saya kurang ngerti apakah itu soal biaya atau kebijakan yang sedang dilakukan.

Biarlah, saya bisa berangkat saja sudah bersyukur. Beberapa orang mungkin berharap, dan saya sangat beruntung bisa terpilih.

Saya berangkat dari rumah menggunakan ojek online. Ada kejadian lucu setelah tiba sampai pintu masuk bandara. Nanti saya ceritakan lagi, karena tulisan ini sudah cukup panjang.

Setelah tiba, melihat-lihat sebentar, segera saya langsung masuk saja ke ruangan check-in. Meski bukan kali pertamanya, tetap saja mendebarkan untuk masuk ke dalam. 

Saya baru ngeh, jika sekarang dengan bawaan koper tidak terlalu banyak, kita harus check-in mandiri. Kebenaran pesawat yang saya naiki adalah Citylink. Sempat check-in ke meja petugas, tapi tetap disuruh ke mesin check-in.

Kata petugasnya, kalau bawaannya dikit, silahkan check-in di sana. Nunjuk lokasi mesin check-in yang mirip ATM. Saya langsung bergegas ke mesin check-in. Cukup mudah, hanya perlu memasukkan nomor booking pesawat dan akan muncul data kita. Lalu, print deh.

Tiba di Jakarta malam hari

Saya membagikan dokumentasi perjalanan kali ini di TikTok. Saya sedang eksperimen di platform video pendek tersebut dengan memposting gambar-gambar saja. Follow akun pribadi saya, bukan akun dotsemarang di sini.

Kami akhirnya tiba juga di Jakarta. Saya dan Mbak Uniek sudah ditunggu oleh travel yang memang difasilitasi langsung oleh ASUS. Itu adalah kemewahan tersendiri, termasuk biaya pulang pergi naik pesawat dan hotel kami menginap.

Sayangnya momen seperti dulu setelah keluar dari pesawat dan menunggu bisa ketemu bloger lain sudah tidak saya rasakan. Kami langsung bergegas pergi usai travel menjemput. Ya, sebenarnya masih nunggu bentar karena Mbak Unie beli makan dulu.

@asmaridexter Ruang tunggu yang selalu dirindu. Biasanya kami akan bertemu bloger lain di sini. Jemputan sudah nunggu biasanya. #Jakarta #bandarasoekarnohatta #dotsemarang #ASUSZenbookDUO ♬ suara asli - petualang_cinta12

Kami tiba di Jakarta sudah gelap langitnya. Saya pikir jemputannya akan membawa kendaraan sendiri, ternyata kami naik taksi Bluebird. Dan itu harus nunggu lumayan lama.

Ada banyak orang yang menunggu seperti kami. Mereka pada antri sesuai nomor urut, mirip ngambil nomor antrian potong rambut.

Terpaksa saya skip dulu usai kami akhirnya naik kendaraan menuju hotel, tempat kami akan menginap. Karena hotel acara dan menginap, tempatnya berbeda nantinya.

Jika melihat gambar yang saya ambil, info waktunya, kami tiba di hotel jam 8 malam. Ternyata sudah banyak bloger di sana, dibalik kaca, tempat duduk mereka. Kami melewatkan makan malam bersama.

Sepertinya bagian ini harus kami tutup dulu. Sudah begitu panjang saya ceritakan. Nanti akan saya lanjutkan saat moodnya dapat.

Mari beristirahat, seperti apa kamar hotel yang termasuk dalam jajaran bintang lima di Jakarta ini?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh