Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Aktif di Timeline, Tapi Malas Balas DM

[Artikel 43#, kategori wanita] Akhir-akhir ini di media sosial, khususnya X, saya menemukan hal unik terkait pengguna perempuan. Pengalamannya akan berbeda, jadi anggap ini hanya sebagai informasi saja. Tidak perlu menuduh atau berpikir buruk. Tertarik, mari lanjut.

Pernah dengar akun di X dengan user name menfees? Akun ini banyak digunakan untuk menyamarkan pengguna aslinya dengan tujuan menarik banyak perhatian. 

Salah satu yang menarik saya untuk ikut berinteraksi adalah postingan mengajak DM-an atau berkirim pesan via DM. Tentu, saya bukan satu-satunya pengguna pria yang tertarik.

Singkat cerita, saya akhirnya menemukan pengguna dibalik postingan menfess tersebut karena jumlah followers di X saya bertambah satu. 

Etdah, akunnya memang perempuan dan ternyata itu pun masih pakai akun kedua. Bukan akun asli. Yaelah, gini banget era sekarang.

Komunikasi

Karena pengguna tersebut hanya mem-follow tapi tidak berinteraksi, mau tidak mau saya lah yang berinisiatif mengetuk DM-nya. Kami berkenalan dan saling berkomunikasi.

Saya pikir akan menemukan seseorang yang dapat diajak berinteraksi secara aktif setiap hari, ternyata gelagatnya mulai berubah.

Komunikasi yang awalnya sudah nyambung mendadak menjadi komunikasi ala-ala pacaran yang sedang marahan. Mulai hanya menjawab yang harus dijawab. Tidak ada balasan untuk kembali bertanya dan parahnya, ketika dibalas pendek, pengguna tersebut tidak ikut membalas.

Saya bukan sekali dua kali melakukannya. Tapi sepertinya memang dia levelnya tinggi dan tidak mungkin dia hanya chat pribadi dengan saya saja. 

Post by @asmaridexter
View on Threads

Aktif di timeline

Akhirnya berkirim pesan via DM tersebut tidak dilanjutkan lagi. Balasan DM saya tetap dianggurin hingga beberapa minggu. Eh busyet...

Saya pikir hanya saya saja yang merasakan. Ternyata ada postingan lain di Menfess yang mengalami hal yang sama. Bukan satu pengguna saja, tapi ada beberapa.

Pengguna perempuan ini sebenarnya tidak kehabisan kata atau kalimat. Saat melihat timeline-nya karena sudah saling follow, ia lebih berisik dan rame. Saya sampai bingung sendiri, mengapa saat DM-an ia seperti kehabisan kata-kata.

Atau karena persepsi pesan pribadi, ia berpikir hubungannya akan lebih dalam. Seperti orang pacaran begitu. Padahal saya hanya ingin menjaga privasi saya dan menjalin hubungan tidak rumit saja. Jika ia memang jodoh saya, tak perlu dikejar juga malah.

Ia benar-benar sibuk di timeline. Membalas satu persatu pengguna yang berkomentar di postingannya. Dan kebanyakan adalah pengguna pria. Saya ingin nimbrung, tapi dia pasti hanya ingin menaikkan popularitas saja akan kesenangannya secara pribadi.

...

Bukan hanya di X saja terjadi, sepertinya di Threads pun juga yang jika mau kirim pesan pribadi harus lewat DM Instagram. Saya punya pengalaman tidak enak juga di sini.

Tidak semua orang akan berpikir menghubungi via DM akan berujung hubungan yang dalam. Mungkin saja bisa diajak intens ngobrol karena kesepian atau ada orang yang sedikit memperhatikan. Beberapa orang mungkin akan ngechat mesum, tapi jangan semuanya lalu disamaratakan.

Ada-ada saja tingkah laku pengguna di media sosial sekarang, apalagi perempuan.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Mengenal Istilah Jam Kerja Hotel; Split atau Double Shift

Berkenalan dengan Istilah Cinephile