Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Drama Sebelum Futsal Awal Bulan Maret

[Artikel 18#, kategori Lucu] Niatnya bagus. Sebelum ke lapangan futsal, rencananya saya menghampiri sebuah hotel yang menggelar acara launching menu bukber. Sama seperti minggu lalu sebelumnya, segala persiapan sudah semua. Langsung gass naik sepeda ke lokasi.

Selasa sore (5/3), saya sudah tiba di hotel yang dituju. Saya mencari tempat parkir namun sedikit kesulitan karena palang masuk roda dua buat kendaraan yang biasanya mudah saya lalui kali ini benar-benar sulit.

Jadinya, saya tanya ke orang hotel. Di mana saya bisa parkir sepeda saya? Oleh security hotel saya diarahkan ke bagian bawah yang biasanya tempat parkir roda dua. Namun kali ini berbeda karena ada ruang lain yang langsung mengarah ke lift hotel.

Drama dimulai

Dengan rasa percaya diri yang begitu tinggi, saya masuk ke hotel melewati karyawan-karyawan yang ada di pintu lift utama. Saya masuk ke lift lalu menekan nomor lantai yang sangat familiar.

Karena akan futsal, saya sudah bawa baju ganti. Jadinya saat lift sudah ke buka, saya bergegas menuju toilet. Semua tampak rapi dan familiar karena ini bukan kali pertama saya mengunjungi hotel.

Di sini drama terjadi. Usai telepon yang berdering, saya mencoba melihat kembali jadwal acara yang dibagikan oleh marketing hotel.

Lho..lho.... kok tanggalnya bukan hari ini??? Waduh, ini tanggalnya minggu depan ternyata. Wadidaw, saya salah waktu. Antara percaya nggak percaya, lalu bagaimana caranya keluar sekarang?

Beruntung saya hari itu memakai topi. Mungkin bila ini ada dalam adegan di film drama Korea, wajah saya sangat merah. Mau ketawa ngakak tapi masih malu. Ah sial.

Akhirnya pintu lift terbuka juga. Saya kembali melewati orang-orang hotel sebelumnya. Saya pura-pura sambil menyapa bahwa saya mau balik dulu sambil bilang orang rumah nyariin kunci yang saya bawa. Haha.. sial.

Karna kebodohan ini, rencana futsal saya jadi berantakan. Ditambah, rencana makan enak yang seharusnya saya dapatkan karena dari rumah sengaja nggak makan, terpaksa cari makan di angkringan saja. 

Masih ada beberapa jam lagi waktu bermain futsal. Entah saya mau kemana jadinya menghabiskan waktu begini. Selesai makan, saya memutuskan pergi ke Kota Lama saja. Lumayan lama di sana. 

Saya tidak percaya bahwa saya melakukan hal bodoh tersebut hari itu. Sepertinya tidak akan saya lupakan seumur hidup haha...

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

Kembali ke Jogja: Pulang