Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ketinggalan Tas, Hujan dan Memar

[Artikel 14#, kategori Lucu] Ada kejadian yang bakal saya ingat selalu ketika mengikuti famtrip bulan Oktober kemarin. Tas yang saya bawa ketinggalan saat malam hari di mobil. Padahal saya sudah berada di rumah warga (homestay) yang dijadikan tempat bermalam hari kedua.

Akhirnya kejadian ketinggalan tas tersebut jadi perbincangan dan mencairkan suasana pagi harinya. Yang tambah lucu, saat mengambil tas di belakang mobil, saya malah jatuh. Driver yang melihat saya dari kaca spion menceritakan kejadian tersebut dan membuat saya sedikit malu.

Malam hari

Jadi kita mundur dulu dengan posisi saya yang sudah berada di kamar malam harinya. Penghuni rumah mau tidak mau tidur di depan ruang tv. Itu tidak enak rasanya karena kamar mereka saya gunakan. Saya tidak sendiri, satu rumah diberi jatah untuk 2 orang.

Saat sudah berganti celana, saya mencari tas orange yang berisi pakaian. Toleh kanan kiri, tas itu tidak ada. Duh, perasaan saya tidak enak. Pasti ketinggalan. Dan benar saja, saya langsung terpaksa memakai pakaian seadanya untuk bergegas mencari mobil yang mengantarkan rombongan sebelumnya.

Hujan malam itu tidak menjadi halangan ketika niat saya ingin pergi meski mobil yang saya cari tidak ketemu. Toh, tinggal cari di tempat sebelumnya kami berpisah. Namun beberapa saat keluar dari pintu rumah, kendaraannya lewat. Langsung saya panggil-panggil. Syukurlah.

Tas saya tidak di dalam mobil yang saya tumpangi sekarang ini. Tasnya berada di mobil satunya dan saat itu saya diantar ke sana. 

Setelah tiba dan hujan belum juga reda, pikiran saya hanya fokus pada mengambil tas. Untunglah mobil ada di parkiran. Segera saya pergi menuju belakang mobil. Ketemu, setelah pintu belakang terangkat.

Tas yang sudah di tangan, langsung bergegas menuju pos keamanan karena saya disuruh menunggu untuk diantar balik. Mobil yang berisi tas saya tadi tidak akan mengantar lagi soalnya.

Baru beberapa langkah setelah menutup pintu belakang mobil, kaki saya terjatuh ke parit kecil yang digenangi air. Dubrak, saya mengumpat dengan kata-kata sial dan apes. Kok bisanya jatuh segala.

Celana pendek yang saya pakai bukan hanya basah, tapi kaki hingga betis jadi kotor lumpur. Saya tidak menyadari akibat sakit yang saya alami setelahnya. Dan saya harus menunggu beberapa saat di pos keamaan bersama warga setempat. Lama juga nunggu dan kondisi saya tidak baik-baik saja karena basah dan sakit di paha.

Memar keungu-unguan

Dan saya tiba kembali di rumah warga yang digunakan untuk peristirahatan. Karena kondisinya begitu lelah dan hanya tinggal berganti pakaian, saya bergegas beristirahat. Kegiatan kami esok masih ada dan terakhir. Itu artinya kita akan kembali ke Semarang.

Seberapa lelah badan ini, alarm tubuh tetap membangunkan mata saya di jam setengah 2 dini hari. Bagian paha yang jatuh tadi semakin terasa sakitnya. Setelah dilihat lagi, ternyata meninggalkan memar dengan warna keungu-unguan. Duh, ini kenapa jadi gini coba.

...

Seperti paragraf kedua akhirnya, apesnya saya jatuh semalam jadi cerita lucu oleh kami semua. Bahkan saya ingin pamer memar yang saya dapatkan kepada mereka.

Ya, saya benar-benar apes hari terakhir kegiatan Jateng On The Spot yang digelar dari tanggal 19-21 Oktober oleh Disporapar Jawa Tengah. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh