Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Harga Potong Rambut di Barbershop Langganan Tahun 2024 Naik

[Artikel 2#, kategori lifestyle] Sudah coba setia dengan tempat baru usai tempat satunya sudah tidak kunjungi karna harganya naik, eh sekarang malah naik juga harga potong/pangkas rambut tempat barunya. Dilema buat orang yang ingin hemat tapi ingin grooming (menjaga penampilan).

Saya sudah mendapatkan jadwal resmi keberangkatan ke Jakarta untuk acara ASUS Indonesia tanggal 6 Maret besok. Beberapa hari sebelumnya, saya pikir untuk membenahi penampilan saya dari sisi rambut yang sudah sebulan lebih tidak dipangkas.

Tempatnya ada di sekitaran rumah, terbilang dekat untuk naik sepeda menuju lokasinya. Tidak ada perasaan apa-apa saat tiba dan membuka pintunya yang saat itu ada beberapa pelanggan yang sedang potong rambut juga.

Eh, ada pengumuman kalau harga pangkas di sini harganya naik. Sepanjang tahun 2023 harganya konsisten di angka 25 ribu. Sekarang menjadi 35 ribuan. Apakah menyamakan dengan harga normal barbershop yang ada di seluruh Kota Semarang?

Mendadak dilema karena saya datang ke tempat ini dulunya karena pindah dari tempat sebelumnya yang juga naik harga potong rambutnya. Apakah akan mencari tempat baru lagi?

Dalam bisnis memang wajar ada kenaikan biaya. Namun bagi orang yang super hemat seperti saya, konsisten adalah harga mati. Padahal bilang saja nggak punya uang banyak. Haha..

Entahlah, saya masih belum memikirkannya. Jika belajar dari tempat yang sebelumnya, saya akan mencoba menahan diri untuk pangkas rambut dari rutin sebulan sekali menjadi 2 bulan sekali. Kadang ide ini sangat penting untuk mengatasi pemasukan yang minim meski bukan pengeluaran penting.

Yasudahlah, pasrah saja. Mari potong dulu hari ini. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh