Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Mendadak Ke Boyolali

[Artikel 114#, kategori aktivitas] Awal bulan Mei, di akhir pekan sudah harus keluar kota. Entah kenapa kerabat sukanya kasih kabar selalu mendadak. Untungnya saya fleksibel, sehingga bisa siap apabila memungkinkan.

Sabtu pagi (4/5), saya menemani istri kerabat yang anaknya mengikuti studi tur bersama Sekolahnya. Anak kerabat sendiri masih TK dan pengalaman kali ini yang pertama buatnya pergi berwisata sambil mendapatkan edukasi.

Boyolali

Karena rombongan murid harus satu bus dengan guru-guru, orang tua yang mengikuti terpaksa berkendara dengan kendaraan lain. Tujuannya kali ini adalah Boyolali, Kota yang dikenal dengan Kota Susu.

Meski cukup familiar karena beberapa kali kunjungan wisata, tetap saja masih dibilang asing. Map masih menjadi andalan yang kali ini diarahkan ke lokasi dimana acara studi tur berlangsung.

Ekowisata Taman Air adalah tempat yang kami tuju. Dalam perjalannya sendiri, kami terpisah dengan rombongan. Padahal berangkatnya ngintilin dari belakang.

Saya yang bertugas sebagi driver hanya mengikuti intruksi saja. Satu sisi memang mengganggu aktivitas harian di depan laptop, satu sisi saya punya bahan baru buat konten nanti.

Saya tak menyangka tempat tersebut sangat ramai kunjungan Sekolah-sekolah seperti yang dilakukan anak kerabat ini. Sepertinya tempat ini memang rekomendasi buat para guru-guru membawa muridnya belajar dan berwisata.

Suasananya memang alam banget. Ada banyak wahana air. Tiap beberapa jam, selalu ada Sekolah yang diarahkan oleh panitia tempat acara untuk bermain layaknya studi tur.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan siang hari. Kami kembali menuju pulang. Karena bisa dibawa pulang, anak kerabat bersama kami dalam perjalanannya.

Akhir pekan cukup menyenangkan kali ini. Sesekali keluar dari kamar untuk menikmati suasana baru. Setiap perjalanan, pasti memiliki cerita yang bisa dikenang. Eh, ditulis di blog nantinya.

Ditunggu postingannya di blog.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh